Jumat, 19 Oktober 2012

Back to school........!

Ada kesan yang positif dengan kejadian hari ini, orangtua yang bersungguh-sungguh menginginkan anak kembali ke sekolah, mendorong anak kembali lagi sekolah, karena masalah siswa pada dasarnya juga masalah yang harus diselesaikan oleh pihak orangtua dirumah.
Ini berawal ketika dalam peristiwa beberapa hari yang lalu ketika siswa beberapa hari menunjukkan gejala tidak masuk sekolah, memang orantua mengetahui hal ini ketika guru mts melakukan 'home visite' (kunjungan rumah) ke tempat orangtua, Pada waktu itu memang tidak bertemu dengan ayahnya namun ibunya, ibunya sangat kaget mengetahui anaknya yang tiapa jam 06:15 sudah rapi berseragam dan pamit ke sekolah ternyata dia tidak smapai disekolah entah belajar dimana anak tersebut.
Ibunya sempat khawatir juga mengetahui kalau anaknya tidak berangkat apabila sampai ayahnya tahu ternyata dia tidak sampai dikelas ayahnya bisa marah besar. Pihak sekolah memberi masukan supaya
nanti menasihati anak-anak dengan pelan-pelan saja jangan memakai kekerasan, tidak selamanya kekerasan itu menyelesaikan masalah yang muncul bisa justru sikap berontak dari si anak terhadap reaksi dari orangtuanya..
Beberapa hari pasca home visite memang belum menunjukkan adanya kemajuan yang berarti anak tersebut justru tidak berangkat, sama seperti teman satu kelasnya, ternyata dariinformasi teman mereka berdua itu memang pergi bersama, kadang ke PS atau nongkrong dirumah teman.
Akhirnya diputuskan unutk mengentaskan permasalahan ini dengan memanggil orangtua disekolah, seperti biasanya surat panggilan kadang ada yang langsung direspon orangtua dengan langsung datang  adapula yang orangtua masa bodoh tidak memenuhi undangan dari pihak sekolah.
Bertemu dengan orangtua anak tersebut, ternyata tak seperti yang kubayangkan daro verita ibunya, bahwa ayahnya sangat keras bahkan bisa main tangan, namun kesan yang muncul adalah orang yang sabar dengan tutur kata yang cukup pelan, ternyata dia dulu karyawan disini saya juga kurang tahu persis  namun dalam ceritanya dia merasa hidupnya tak mengalami kemajuan seperti halnya sekolah disini, sampai pada hal ini say ras cukup sebagai pendengar yang baik. Ketika kucoba memasuki tentang keadaan anaknya, riwayat masa kecil anaknya yang sangat penurut, rajin mengaji, kemudian berkembang dengan keadaan dimasa sekarang anak yang sangat berbeda sekali terutama semenjak masa remaja. Masa remaja anak-anak memang rawan sekali dengan berbagai godaan apalagi itu adalah gidaan dari teman sebayanya, kadangkala pengaruh teman sebaya melebihi pengaruh dari orangtua maupu guru disekolah. Misalnya keinginan anak memiliki sepeda motor, memiliki HP memilki baju yang sedang dipakai menjadi trend.
Orangtua sudah membicarakan dengan anak secara hati-hati ternyata anak tersebut menginginkan sepeda motor, dan pihak orangtua akan menuruti  keinginan anak semampunya apabila itu mebuta anak menjadi rajin sekolah. Dan disisi lain orang tua juga akan mengusahakan berkonsultasi dengan orang kyai untuk minta petunjuk. Akhirnya pihak sekolah berharap juaga naka akan dapat kembali keeseokan harinya, meskipunbeberapa hari kedepan anak tersebut belum pulang, begitu batas akhir dari pihak sekolah akan memberikan surat  pernyataan kelanjutan studi ternyata sungguh diluar dugaan anak tersebut mau berangkat sekolah. alhamdulilah si anak back to school.........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar