Rita tiaswari

Perempuan, 25 tahun

Yogyakarta, Indonesia

Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat.
| ::

Navbar3

Cari Blog Ini

Rabu, 04 Januari 2017

Remaja,Sex,Problematika

Masa remaja merupakan masa di mana seorang remaja mencari identitas diri yang kemudian hari bisa menjadi bekal kehidupan. Namun, dalam proses mencari identitas diri, tidak jarang remaja banyak salah langkah. Persoalannya mungkin terletak pada tidak adanya informasi yang benar. Dan dari sumber yang betul-betul dapat dipercaya. Khususnya masalah yang berhubungan dengan seputar seks. Masih banyak kaum remaja yang kurang memahaminya. Untuk mendapatkan informasi seks kadang mereka kebingungan karena di dalam masyarakat (Baca: keluarga) masalah tersebut masih dianggap tabu. Akibatnya remaja banyak mendapat informasi seks dari orang-orang yang tidak bertanggung jawan maupun dari berbagai media elektronik seperti lewat internet, film, sinetron maupun media massa seperti tabloid, majalah, cerita-cerita porno. Yang semuanya itu sekarang sudah menjadi bagian dari kehidupan di sekitar para remaja. Tentunya dapat dilihat akibatnya bila informasi seperti itu selalu menjejali pikiran remaja. Lalu yang menjadi pertanyaan kita adalah apa saja persoalan seks remaja itu?
Beberapa persoalan tentang seks itu adalah :
1.  Oh Nani
Menurut David Ruben M.D, onani atau masturbasi adalah stimulasi (rangsangan) seksual yang dimaksudkan untuk mencapai kenikmatan seksual dengan cara apa saja. Tetapi di kalangan anak muda, istilah ini menjadi salah kaprah sehingga umumnya hanya terbatas pada manipulasi alat kelamin dengan tangan saja. Sedangkan petting, necking, kissingpun, bertolak dari batasan tadi dapat dikategorikan masturbasi.
Pada umumnya, menurut kebanyakan para ahli bidang kedokteran, masturbasi suatu hal yang tidak berbahaya. Hal ini menjadi berbahaya karena (1) bertentangan dengan hati nurani/keyakinan sehingga timbul rasa bersalah/ berdosa; (2) karena orang tidak mengetahui kapan perlu melakukan. Misalnya soal makan atau olahraga. Itu suatu hal yang baik tetapi jika keterlaluan, akibatnya juga tidak baik. Dalam hal masturbasi orang tidak tahu batas-batasnya,kapan sebenarnya dia membutuhkan sehingga ada yang ketagihan dan sangat bergantung sekali dengan perbuatan itu. Artinya kalau tidak melakukan malah merasa kurang enak, pusing, gelisah dll. Inilah yang perlu dihindari. Jadi dalam melakukan apa saja orang harus  memperhatikan suara hati nurani, jika tidak tentu akan menimbulkan gangguan jiwa.

2. Hamil Sebelum Nikah
Kasus hamil sebelum menikah memang tidaklah sederhang. Secara langsung remaja yang terkena memang bisa dibilang salah, tetapi adilkah jika seluruh kesalahan ditimpakan kepada mereka?
Kasusnya memang beragam, ada yang hamil karena mau sama mau, ada pula  yang sebenarnya “agak” terpaksa, ada pula yang tertipu dan ada pula yang sebenarnya belum melakukan, ada yang baru sekali (coba-coba) dan ada yang sudah berkali-kali bahkan bertahun-tahun.
Yang tidak mengalami bisa saja mengutuk, menyalahkan, mencibir,atau marah-marah. Tapi itu bukan cara menyelesaikan persoalan. Sedang yang mengalami bisa panik, malu, menyesal, tetapi sesal kemudian tiada berguna. Cuma itu lebih baik menyesal daripada tidak. Pada umumnya orang cenderung untuk menyelesaikan dengan masalah ini dengan perkawinan dini, tanpa ada pertimbangan bahwa pernikahan memerlukan kesiapan(mental, finansial, procedural) dan juga tidak memikirkan masa depan. Yang mungkin akan dihadapi oleh pasangan baru tersebut adalah kemungkinan putus sekolah, tanpa pekerjaan, beban moral, tanpa cinta kasih dll. Sedang pada umumnya dalam kasus-kasus yang demikian, perkawinan dilaksanakan ketika kehamilan sudah lebih dai 3 bulan. Selama itu, gadis tersebut dalam suasana tidak pasti ,sehingga ada gangguan di dalam jiwanya. Tidak mungkinkah hal ini mempengaruhi janin yang dikandung? Secara psikologis, kemungkinan gangguan itu pasti ada. Namun tak jarang banyak yang melakukan tindakan kriminal dengan cara pengguguran. Dan yang paling apes adalah ditinggalkan begitu saja oleh kekasihnya ataupun tidak mengakui bayi yang ada dalam kandungan si gadis tersebut. Pada akhirnya semua itu tentunya kerugian pada pihak si gadis.

3. Selaput Dara
Dikalangan cowok (terutama) sering dibicarakan soal keperawanan seorang gadis. Bahkan adakalanya dengan perasaan bangga diceritakan pengalaman “memerawani” meskipun belum tentu kebenarannya. Cerita dari mulut ke mulut tersebut umumnya bermuara kepada tanda-tanda keperawanan yaitu rasa sakit, sulit penetrasi dan keluar darah. Yang paling menonjol adalah soal darah! Sehingga seorangpengantin baru, ketika malam pertama tiba, semua dipersiapkan serba putih, alas tidur (sprei), selimut bahkan mungkin lantainya dibuat putih.
Ternyata waktu malam pertama tidak sekilas merahpun tampak, bisa jadi si pengantin pria akan menjadi marah besar dan menuduh istrinya yang bukan-bukan. Kalaupun tidak ada merahnya, bukan berarti tidak perawan. Mungkin darah yang keluar terlalu sedikit. Dan kalaupun selaput dara sudah robek bukan berarti telah melakukan perzinaan, bisa jadi kecelakaan ketika mengikuti olahraga. Yang terpenting dalam hidup berkeluarga dasar pokok adalah saling pengertian, saling percaya, dan saling menghargai. Jadi selaput dara tidak perlu dijadikan ikhwal yang mengganjal, letak cinta bukan di situ. Bertolak dari pemikiran tersebut maka tidak ada alasan bagi seorang laki-laki untuk mempersoalkan masalah ini. Apalagi jika perkawinan didasari niat benar-benar luhur untuk membangun rumah tangga yang sejahtera dan bahagia. Manakala dalam masa pacaran atau belum perkawinan dimulai sudah timbul keraguan sebaiknya diurungkan saja.
4. Hamil Tanpa Bersenggama
Banyak remaja masih belum mengerti bagaimana prosess terjadi kehamilan itu, ada yang beranggapan bahwa berenang di kolam renang bersama-sama, laki-laki dan perempuan bisa menyebabkan hamil, atau mungkin sebalikny ada yang mengatakan kalau tidak dimasukkan tidak akan hamil. Bila kita cermati pendapat pertama yang mengatakan wanita bisa hamil karena berenang itu perlu diluruskan. Karena alangkah mudahnya mencari kambing hitam, kemudian tidak ada yang bertanggungjawab. Dengan demikian perludiusulkan untuk menutup semua kolam renang dan kalau perlu sungai di Indonesia. Bukan? Sedang pendapat kedua juga tidak benar, karena walaupun hanya ditempelkan saja (bukan dimasukkan) bisa terjadi kehamilan)
Menurut para ahli wanita dalam situasi terangsang akan mengeluarkan cairan (pelumas)  pada alat kelaminnya dan bersifat basa, cairan wanita inilah yang menjadi media paling bagus sehingga apabila cairan pria tumpah “dipintu gerbang” akan bisa berenang masuk ke dalam rahim dan akan terjadilah kehamilan. Kalau hal itu terjadi, lelaki akan merasa ragu, mengapa demikian? Karena dia merasa tidak melakukan (dalam arti sesungguhnya). Kalaupun diteruskan ke pernikahan, maka keragu-raguan akan menjadi benih keretakan rumah tangga kelak di kemudian hari. Oleh karena itu perlu hati-hati dalam berpacaran agar tidak menimbulkan resiko berat.

1.  Mimpi Basah
Peristiwa ini dialami oleh anak laki-laki ketika mulai menginjak dewasa, pada saat itu testis telah menghasilkan sel-sel mani yang ditampung dalam gudang. Karena gudang sudah penuh maka hasil produksi tadi melimpah keluar dan biasanya disertai mimpi yang indah. Hal ini biasa terjadi, alamiah. Jadi tidak perlu dirisaukan. Ini merupakan tanda-tanda bahwa alat reproduksi laki-laki sudah berfungsi dan bila menikah akan dapat menghasilkan seorang anak. Pengalaman tiap-tiap anak akan berbeda-beda, ada yang sering dan ada yang jarang, itu semua tergantung banyak faktor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar