Rita tiaswari

Perempuan, 25 tahun

Yogyakarta, Indonesia

Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat.
| ::

Navbar3

Cari Blog Ini

Kamis, 11 Oktober 2012

Pelajarannya gak enak Bu....................................!!!

Untuk tahun pelajaran ini ada perombakan beberapa perubahan antara peserta didik dikelas, salah satunya adalah beberapa kelas yang diacak, memang hal ini bisa menimbulkan hal yang poistif maun negatif tergantung bagaimana mensikapinya. Ada bagian yang menurusi data siswa untuk sementara harus mengubah daftar yang biasanya cukupo copi paste saja, otomatis secara administrasi segalanya juga berubah, Dan terlepas dari urusan administrasi kertas, ada hal yang cukup menarik. Dengan adanya oeromabakn kelas tersebut yang ternyata berdasarkan kondisi akademik siswanya, mereka terbagi beberapa kelas ada kelas yang sabagian besar siswa siswa kondisif dikelas (cerdas) ada siswa yang katakanlah kacau (amburadul-maaf). Begitupula halya yang ada di kelas paralel A,B,C,D,E.F.
Ada beberapa kelas yang bisa kondusif diajarkan guru dikelas,situasi kelas yang nyaman anteng dan mereka mau mendengarkan dan mengerjakan tugas dari guru.Ada kelasyang biasa-biasa saja, adapula kelas yang kuarbiasa membutuhkan pelajaran yang super extra dimana guru harus kreatif membuat kelas itu menjadi kondusif. Mungkin ini hanya secara teori saja, pada kenyatannya guru-guru juga bisa dibuat senewen oelh situasi, anak yang sulit menerima materi sementara tuntutan kurikulum yang harus dicapai,ini adalah sebuah hal yang sangat dulema,serangkaian target pelajaran yang hrus dikuasi sementara anak didik yang tak juga bisa menguasai materi, lebih buruk lagi situasi pelajran yang kurang kondusif.
Seperti pagi ini,aku  berada disalah satu kelas 8,kebetulan salah satu gurunya kosong, saat itu pergantian jam ke 4, dan memang seperti halnya apa yng diungkapkan oleh kesan bapak ibu guru, hampir separuh anak-anak berada diluar kelas, kutanya pada beberapa anak yang masih dikelas, mereka ada yang berada dikantin, ke wc dan jalan-jalan yang tidak tahu arahnya. 5 menit berlalu, hanya satu dua yang masuk dan 10 menit berlalu menyusl rombongan 4 anak sekaligus, dan disusul kemudian 2 anak lagi yang masuk dikelas dengan senyum-senyum seolah tak berdosa.Yah....begitulah anak-anak,setelah mereka mau duduk meski mulut mereka masih saja bicara kesana kmari entahlah apa yang mereka bahas itu. Aku mulai bertanya  sebagai prolog pertemuan hari itu lalu pelan-pelan kutanyakan kemana mereka, belum saatnya untuk isttirahat, dan tanpa aku komando mereka berbarengan menjawab dengan beraneka alasan ada yang kebelet pipis bu, ada yang bilang lapar bu, ada yang bilang haus bu,seperti itulah yang terjadi dengan anak-anak.  Aku mulai membuka pembicaraan ke intinya, kuceritakan pada mereka apa kesan baak/ibu guru tentang keadaan mereka :
  • guru-guru berkesan dengan kelas yang tidak kondusif belajar, anak-anak sulit konsentrasi
  • guru-guru berkesan anak-anak yang malas mengikuti pelajaran dikelas
  • guru-guru berksan anak seenaknya sendiri, waktu pelajaran ramai sendiri tidak peduli ada guru yang menerangkan dikelas
  • anak-anak malas mengerjakan tugas harian
  • anak-anak hampir tidak mau mengerjakan PR
Beragam alasan muncul seteah pernyataan diatas, mereka saling mengatakan dan beralasan itu bukan semata-mata kesalahan mereka, ada beberapa anak yang berterus terang mereka merasa sulit menerima pelajaran karena faktor guru yang megajar maupun pelajaran itu sendiri, beberapa alasan yang dikemukakan anak-anak antara lain:
  1. Beberaapa pelajaran yang sulit bagi mereka antara lain pelajaran Matematika, Bahasa Arab, IPA,IPS, Qur'an Hadits
  2. Beberapa guru yang mengajarnya tidak menyenangkan antara lain bersuara keras, galak, suka mengadu, menuduh anak.
  3. Beberapa guru yang cara mengajarnya tidak fokus pada materi, meberangkan kurang jelas bahkan muter-muter sehingga membuat mereka bingung
Dari berbagai pendapat anak-anak memang ada beberapa faktor keberhasilan belajar siswa tersebut, antara lain faktor dari luar dan dari dalam diri siswa antara lain faktor siswa itu sendiri juga faktor dari guru, maupun sarana prasarana. Memang kalau boleh menanggapi ada benarnya jug alsan siswa tersebut, akhir-akhir ini pihak sekolah sudah lumayan memiliki LCD memang baru beberapa dan ada beberapa guru yang sudah memanfaatkannya, nah...untuk kelas 8 saya lihat hanya beberapa yang memanfaatkan., dengan adanya alat bantu media tersebut saya yakin merupakan sebuah variasi pembelajaran model baru yang variatif sehingga anak-anak merasa tidak bosan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar