Rita tiaswari

Perempuan, 25 tahun

Yogyakarta, Indonesia

Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat.
| ::

Navbar3

Cari Blog Ini

Jumat, 19 Oktober 2012

Back to school........!

Ada kesan yang positif dengan kejadian hari ini, orangtua yang bersungguh-sungguh menginginkan anak kembali ke sekolah, mendorong anak kembali lagi sekolah, karena masalah siswa pada dasarnya juga masalah yang harus diselesaikan oleh pihak orangtua dirumah.
Ini berawal ketika dalam peristiwa beberapa hari yang lalu ketika siswa beberapa hari menunjukkan gejala tidak masuk sekolah, memang orantua mengetahui hal ini ketika guru mts melakukan 'home visite' (kunjungan rumah) ke tempat orangtua, Pada waktu itu memang tidak bertemu dengan ayahnya namun ibunya, ibunya sangat kaget mengetahui anaknya yang tiapa jam 06:15 sudah rapi berseragam dan pamit ke sekolah ternyata dia tidak smapai disekolah entah belajar dimana anak tersebut.
Ibunya sempat khawatir juga mengetahui kalau anaknya tidak berangkat apabila sampai ayahnya tahu ternyata dia tidak sampai dikelas ayahnya bisa marah besar. Pihak sekolah memberi masukan supaya
nanti menasihati anak-anak dengan pelan-pelan saja jangan memakai kekerasan, tidak selamanya kekerasan itu menyelesaikan masalah yang muncul bisa justru sikap berontak dari si anak terhadap reaksi dari orangtuanya..
Beberapa hari pasca home visite memang belum menunjukkan adanya kemajuan yang berarti anak tersebut justru tidak berangkat, sama seperti teman satu kelasnya, ternyata dariinformasi teman mereka berdua itu memang pergi bersama, kadang ke PS atau nongkrong dirumah teman.
Akhirnya diputuskan unutk mengentaskan permasalahan ini dengan memanggil orangtua disekolah, seperti biasanya surat panggilan kadang ada yang langsung direspon orangtua dengan langsung datang  adapula yang orangtua masa bodoh tidak memenuhi undangan dari pihak sekolah.
Bertemu dengan orangtua anak tersebut, ternyata tak seperti yang kubayangkan daro verita ibunya, bahwa ayahnya sangat keras bahkan bisa main tangan, namun kesan yang muncul adalah orang yang sabar dengan tutur kata yang cukup pelan, ternyata dia dulu karyawan disini saya juga kurang tahu persis  namun dalam ceritanya dia merasa hidupnya tak mengalami kemajuan seperti halnya sekolah disini, sampai pada hal ini say ras cukup sebagai pendengar yang baik. Ketika kucoba memasuki tentang keadaan anaknya, riwayat masa kecil anaknya yang sangat penurut, rajin mengaji, kemudian berkembang dengan keadaan dimasa sekarang anak yang sangat berbeda sekali terutama semenjak masa remaja. Masa remaja anak-anak memang rawan sekali dengan berbagai godaan apalagi itu adalah gidaan dari teman sebayanya, kadangkala pengaruh teman sebaya melebihi pengaruh dari orangtua maupu guru disekolah. Misalnya keinginan anak memiliki sepeda motor, memiliki HP memilki baju yang sedang dipakai menjadi trend.
Orangtua sudah membicarakan dengan anak secara hati-hati ternyata anak tersebut menginginkan sepeda motor, dan pihak orangtua akan menuruti  keinginan anak semampunya apabila itu mebuta anak menjadi rajin sekolah. Dan disisi lain orang tua juga akan mengusahakan berkonsultasi dengan orang kyai untuk minta petunjuk. Akhirnya pihak sekolah berharap juaga naka akan dapat kembali keeseokan harinya, meskipunbeberapa hari kedepan anak tersebut belum pulang, begitu batas akhir dari pihak sekolah akan memberikan surat  pernyataan kelanjutan studi ternyata sungguh diluar dugaan anak tersebut mau berangkat sekolah. alhamdulilah si anak back to school.........

Minggu, 14 Oktober 2012

Kog bisaaa begituuuuu .....!

Hari ini suasana begitu panas mungkin seperti itulah yang terjadi ketika berhadapan dengan anak, namun kepala yang panas oleh tingkah mereka rasanya tidak menyelesaikan masalah.Ada beberapa hal yang terjadi hari ini antara lain:  
  1. Siswa putri yang bermasalah dengan teman-temanya terutama teman teman wanita, masalah siswa tersebut yang akarnya adalah masalah cinta monyet diantara mereka, mereka bertiga saling salah paham yang satu merasa diposisi yang direbut  pacarnya sehingga teman tersebut dimusuhi bahkan dikucilkan dari pertemanan dengan anak-anak, sampai akhirnya membuat dia tidak betah berada dikelas lalu ujung-ujungnya memboikot tidak mau berangkat ke sekolah.
  1. Siwa yang berangkat ke sekolah asal-asalan, mengapa demikian karena jam ke 3 dan ke 4 dia justru keluar dari lokasi sekolah bersamaan dengan istirahat pertama.
  2. Siswa yang asal-asalan berangkat ke sekolah, kalau pengen berangkat ya berangkat kalau lagi malas ya malas ke sekolah.
Berbagai hal yang terjadi tersebut menjadikan permasalahan demi permasalahan harus diselesaikan secara efisien sehingga dapat teratasi berbagai masalah, dan masing-masing memerlukan tahap tahapan yang berbeda-beda.
  1. Siswi X, adalah siswi yang cukup pendiam di sekolah, orangtua sangat ketakutan sekali siswanya mogok sekolah, dari informasi yang didapat dari orangtua ternyata ini berkaitan dengan adanya sikap  protektif yang lebih pada diri orangtua terutama ibu. Saya ingat sekali dahulu seorang psikolog pernah mengatakan pada saya bahwa riwayat pre natal (dalam kandungan ) sampai proses anak melahirkan itu memunculkan reaksi psikologis seseorang dikemudian hari. Misalnya kasus ibu yang stress sewaktu hamil, dan melahirkan, kelahiran dengan tidak seperti biasanya adanya hambatan seperti operasi dan sebagainya itu memunculkan efek dimasa depan bagi perkembangan psikologis anak yang bersangkutan. Dari percakapan dengan ibu X diperoleh data berdasarkan ceritanya, bahwa anak tersebut dahulunya lahir dengan susah payah, mungkin terbayang selintas dalam benaknya ketika ibu itu mengalami pengalaman yang traumatis saat kelahiran anaknya, bahwa bayi mungil itu sempat kehabisan ketuban dan akhirnya bisa melahirkan dengan normal namun si kecil itu harus masuk rumah sakit karena kuning dan istilahnya "ngokop banyu kawah".dan sangat wajar sekali apabila pengalaman ini membuat ibu sangat sayang terhadap anaknya, dan tentu saja pada tahap selanjutnya ekspresi sayang ini juga dimanifestasikan dengan selalu menuruti dan memanjakan  keinginan anak. Namun ternyata pada tahap kehidupan selanjutnya berkali-kali orangtua  menjadi ketakutan tersendiri ketika anak berada dilingkungan sekolahnya mengalami berbagai kejadian : pertama  saat usia TK anak  mogok sekolah karena tidak betah teman-temanya jorok tidak bersih seperti dirinya, mungkin si anak terbiasa dengan kehidupan yang serba bersih, kebetulan orangtuanya cukup berada dilingkungan tersebut. untuk hal ini saya belum bisa mengorek sejauhmana yang dilakukan oleh orangtua terhadap hal ini. kemudian kejadian kedua juga terjadi ketika anak  berada di lingkungan  sekolah, anak ingin keluar tidak mau sekolah lagi karena dinakali oleh teman-teman sepermainannya sehingga tidak punya teman.Dan sekarang ini di masa remaja, sudah 2 tahun ini anak membuat orangtua pontang panting pertama karena masalah dengan pacaranya, yang mencurigainya berbagi hati dengan orang lain anak  minta pindah ke sekolah karena benci dengan dia, untunglah masalah ini akhirnya bisa diselesaikan terutama karena kerjasama dari pihak guru dan juga siswa itu sendiri. Dan sekarang kembali orangtua di buat pusing lagi dengan putri cinderelanya itu, tatkala beberapa hari lalu minta dibelikan motor sudah dituruti ternyata dia masih saja bilang nggak mau sekolah lagi, sebenarnya orangtua sudah bisa menduga hal ini  dikarenakan adanya masalah dengan teman-temanya lagi-lagi masalah cowok padahal beberapa saat yang lalu  masalah cowok barusaja berakhir. Ternyatasi X barusaja putus sudah deket dengan cowok seusia SMA. nah...begitulah romantika cinta remaja.


Kamis, 11 Oktober 2012

Pelajarannya gak enak Bu....................................!!!

Untuk tahun pelajaran ini ada perombakan beberapa perubahan antara peserta didik dikelas, salah satunya adalah beberapa kelas yang diacak, memang hal ini bisa menimbulkan hal yang poistif maun negatif tergantung bagaimana mensikapinya. Ada bagian yang menurusi data siswa untuk sementara harus mengubah daftar yang biasanya cukupo copi paste saja, otomatis secara administrasi segalanya juga berubah, Dan terlepas dari urusan administrasi kertas, ada hal yang cukup menarik. Dengan adanya oeromabakn kelas tersebut yang ternyata berdasarkan kondisi akademik siswanya, mereka terbagi beberapa kelas ada kelas yang sabagian besar siswa siswa kondisif dikelas (cerdas) ada siswa yang katakanlah kacau (amburadul-maaf). Begitupula halya yang ada di kelas paralel A,B,C,D,E.F.
Ada beberapa kelas yang bisa kondusif diajarkan guru dikelas,situasi kelas yang nyaman anteng dan mereka mau mendengarkan dan mengerjakan tugas dari guru.Ada kelasyang biasa-biasa saja, adapula kelas yang kuarbiasa membutuhkan pelajaran yang super extra dimana guru harus kreatif membuat kelas itu menjadi kondusif. Mungkin ini hanya secara teori saja, pada kenyatannya guru-guru juga bisa dibuat senewen oelh situasi, anak yang sulit menerima materi sementara tuntutan kurikulum yang harus dicapai,ini adalah sebuah hal yang sangat dulema,serangkaian target pelajaran yang hrus dikuasi sementara anak didik yang tak juga bisa menguasai materi, lebih buruk lagi situasi pelajran yang kurang kondusif.
Seperti pagi ini,aku  berada disalah satu kelas 8,kebetulan salah satu gurunya kosong, saat itu pergantian jam ke 4, dan memang seperti halnya apa yng diungkapkan oleh kesan bapak ibu guru, hampir separuh anak-anak berada diluar kelas, kutanya pada beberapa anak yang masih dikelas, mereka ada yang berada dikantin, ke wc dan jalan-jalan yang tidak tahu arahnya. 5 menit berlalu, hanya satu dua yang masuk dan 10 menit berlalu menyusl rombongan 4 anak sekaligus, dan disusul kemudian 2 anak lagi yang masuk dikelas dengan senyum-senyum seolah tak berdosa.Yah....begitulah anak-anak,setelah mereka mau duduk meski mulut mereka masih saja bicara kesana kmari entahlah apa yang mereka bahas itu. Aku mulai bertanya  sebagai prolog pertemuan hari itu lalu pelan-pelan kutanyakan kemana mereka, belum saatnya untuk isttirahat, dan tanpa aku komando mereka berbarengan menjawab dengan beraneka alasan ada yang kebelet pipis bu, ada yang bilang lapar bu, ada yang bilang haus bu,seperti itulah yang terjadi dengan anak-anak.  Aku mulai membuka pembicaraan ke intinya, kuceritakan pada mereka apa kesan baak/ibu guru tentang keadaan mereka :
  • guru-guru berkesan dengan kelas yang tidak kondusif belajar, anak-anak sulit konsentrasi
  • guru-guru berkesan anak-anak yang malas mengikuti pelajaran dikelas
  • guru-guru berksan anak seenaknya sendiri, waktu pelajaran ramai sendiri tidak peduli ada guru yang menerangkan dikelas
  • anak-anak malas mengerjakan tugas harian
  • anak-anak hampir tidak mau mengerjakan PR
Beragam alasan muncul seteah pernyataan diatas, mereka saling mengatakan dan beralasan itu bukan semata-mata kesalahan mereka, ada beberapa anak yang berterus terang mereka merasa sulit menerima pelajaran karena faktor guru yang megajar maupun pelajaran itu sendiri, beberapa alasan yang dikemukakan anak-anak antara lain:
  1. Beberaapa pelajaran yang sulit bagi mereka antara lain pelajaran Matematika, Bahasa Arab, IPA,IPS, Qur'an Hadits
  2. Beberapa guru yang mengajarnya tidak menyenangkan antara lain bersuara keras, galak, suka mengadu, menuduh anak.
  3. Beberapa guru yang cara mengajarnya tidak fokus pada materi, meberangkan kurang jelas bahkan muter-muter sehingga membuat mereka bingung
Dari berbagai pendapat anak-anak memang ada beberapa faktor keberhasilan belajar siswa tersebut, antara lain faktor dari luar dan dari dalam diri siswa antara lain faktor siswa itu sendiri juga faktor dari guru, maupun sarana prasarana. Memang kalau boleh menanggapi ada benarnya jug alsan siswa tersebut, akhir-akhir ini pihak sekolah sudah lumayan memiliki LCD memang baru beberapa dan ada beberapa guru yang sudah memanfaatkannya, nah...untuk kelas 8 saya lihat hanya beberapa yang memanfaatkan., dengan adanya alat bantu media tersebut saya yakin merupakan sebuah variasi pembelajaran model baru yang variatif sehingga anak-anak merasa tidak bosan.

Selasa, 02 Oktober 2012

Kearifan cinta guru.........

"Cinta dapat membuat bahagia,tetapi sering juga bikin sedih. Cinta baru berharga kalau diberikan kepada seseorang yang  menghargainya.Begitupula yang terjadi disekolah cinta antara guru dan murid, karena dengan bahasa cinta, hubungan yang kaku dan monoton antara  guru dengan siswa sudah saatnya diubah menjadi hubungan harmonis dan penuh kasih sayang sehingga tidak ada kata-kata kotor yang muncul, dan sebagai gantinya muncul kata-kata terpuji yang bersumber dari kebersihan hati seorang guru untuk menumbuhkan pribadi yang unggul.
Guru harus memahami siswa yang dibimbingnya  dan begitupula sebaliknya siswa harus mengakui kewibawaan gurunya, dan hal ini bisa terlaksana dengan baik apabila melekat sifat-sifat sebagai berikut :
  • kerendahan hati, kemauan untuk belajar dari oranglain meskipun kebudayaannya lebih rendah, memperlakukan orang lain sebagai yang sederajad, memiliki keyakinan bahwa oranglain dapat mengajar kita.
  • kepercayaan yang benar, bahwa manusia pada hakikatnya dipanggil untuk menjadi subjek( ini adalah fitrah ontologis manusia) yang harus mengerjakan dan mengubah dunia, karenanya juga bergerak menuju kemungkinan yang senantiasa baru membuat kehidupan ini senantiasa menjadi makin penuh "kaya" baik secara individual maupun kolektif.
  • Sikap mau mendengarkan, tahu diri, dan juga sense of humor
Selain itu menurut  az-Zarnudji  juga memiliki kelengkapan sebagai berikut ini:
  • Kematangan pikiran yang dilengkapi dengan pengalaman yang cukup.Dengan bekal ini dapat diharapkan akan timbul pertimbangan-pertimbangan yang baik dan melegakan
  • Berkemauan menuju kebenaran dan penuh kasih sayang. Kedua sifat ini menyuburkan dan menyegarkan akal pikiran serta meniadakan sifat hasud dan dengki
  • bebas dari hal-hal yang mengganggu ketenangan befikir, dan hal- hal yang membuat emosinya tidak stabil
  • materi yang dibahas tidak ditempatkan dalam kungkungan subjektifitas, seperti target-terget pribadi ataupun hawa nafsu yang hendak dipuaskan.
Dalam keseharian disekolah seringkali kami dilapori berbagai macam tingkah polah anak,para guru menganggap anak sukit diatur,tidakmaum konsentrasi belajar dengan sungguh-sungguh,suka ramai dikelas bahkan yang lebih parah lagi selalu "melawan : perkataan guru.
memang ada beberapa guru dimana siswa merasa segan untuk bersikap demikian pada mereka, mungkin berwibawa dan berkharisma ataupun karakter guru tersebut yang tegas namun konsekuaen.
"syahadat cinta, marilah mulai sekarang kita resapi maknanya"
Cinta adalah hadiah dari sang hati, anugerah yang  kekal abadi dari TUHAN
Barangsiapa yang mencari ilmu untuk mengalahkan para ulama berari ia inginmenjadi Tuhan padahal tiada Tuhan selain Allah..
Barangsiapa ingin mencari ilmu yntuk mengakali orang bodoh berarti ia ingin menjadi Tuhan  padahal tiada Tuhan selain Allah
Barangsiapa ingin merendahkan oranglain berarti ia ingin menjadi Tuhan padahal tiada Tuhan selain Allah
Seorang guru yang menindas siswanya berarti ia ingin menjadi Tuhan padahal tiada Tuhan selain Allah.
Siapapun dia darimana pun asalnya asal bisa menjadi saudara bagi sesama hiduplah bersama kearifan cinta dan berikanlah kebahagiaan kita diduniaini...........

Senin, 01 Oktober 2012

Andai aaaaa....ku jadi !

Beberapa hari yang lalu dan sampai hari ini masih proses, ketika ada beberapa anak-anak dalam satu kelas tidak masuk tanpa keterangan, dan ada informasi ternyata mereka berada dilingkungan madrasah,disamping luar namun masih dalam lingkungan sekolah. Aktiffitas yang mereka lakukan untuk anak usia sekolah teramat aneh, mereka hanya nongkrong dan duduk-duduk disamping motor, untuk beberapa jam dijalan, setelah itu mereka pergi bersepeda ria dijalanan sampai waktu agak siang baru pulang ke rumah.
Ketika ada beberapa no hp orangtua yang kusimpan di Hp segera kuhubungi orangtuanya, dan mereka berjanji nanti sepulang sekolah akan menasihati anaknya. Satu anak selesai karena keesokan paginya dia sudah berangkat ke sekolah, namun ada dua anak yng tetap tidak masuk " aku mencoba mencari tahu ke kelas ada apa dengan anak tersebut? apakah benar dirumah ataukah sengaja tidak berangkat tanpa sepengetahuan orang tuannya? Dan begitu terkejutnya saya ketika anak-anak menyeletuk" Bu...Si G tidak berangkat karena pengen dibelikan sepeda motor King bu?" aneh namun nyata kupikir  bisa juga. Aku teringat beberapa tahun kemaren ada anak yang DO karena ingin dibelikan motor dengan merk tertentu padahal orangtuanya sudah punya motor, namun keteguhan anak tersebut tidak bisa lagi dibantah "pokoknya tanpa motor baru " berarti sekolah sudah berakhir. Benar saja pada akhirnya dia tidak mau berangkat ke sekolah akhirnya dinyatakan dia sudah bukan siswa MTs lagi.
Dan kini kejadian yang sama terulang kembali, motor bagus, Hp bagus ternyata sudah mengalihkan motivasi anak untuk sekolah, padahal sekolah itu penting bagi masa depan mereka, namun mereka hanya berfikir kesenangan sesaat saja, tanpa berfikir selain senang dan senang,belum lagi situasi keadaan ekonomi orangtua yang rata-rata petani/buruh. Harga motor itu terlampau mahal untuk dijangkau bahkan untuk kehidupan sehari-hari saja pas-pasan. Apakah anak-anak itu dibenaknya hanya berfikir " andai aaaku jadi orang kaya?"dengan mudahnya bisa memiliki benda yang diinginkanya. Dan akhirnya dalam realita orangtua tidak bisa memenuhi tuntuan mereka juga memboiot dan  bersikeras ....tidak ada motor tidak ada sekolah????

model rambut.................keren!

Model rambut yang digemari anak-nak sekaran adalh model rambut yang meniru tokoh idola mereka yang ada di TV, bisa artis idola, olahragawan dan sebagainya yang mereka sukai. model rambut yang sering dijumpai adlah model potongan rambut cepak namun tidak seperti halnya seorang yang sedang mengikuti pendidikan disebuah akademi kalau potongan rambut seprti itu memang terkesan rapi, namun justru model potongan rambut yang tipis disamping kanan-kiri namun dibagian tengah ke bawah rambut masih agak tebal. memanjang kebawah, dan model seperti ini masih ditambah lagi dengan pewarnaan rambut yang semburat kecoklatan.
Anak-anak hanaya meniru saja suatu model tanpa memperhatikan dari segi kecocokan dan kesesuaian dengan warna kulit maupun karakter wajah, mungkin mereka sudah terlanjur Pe De dengan tampilan yang seperti itu, padahal anak-anak sama sekali tidak cocock dengan model  yang seperti itu, penampilan yang belum bisa berdandan rapi, dari segi kulit yang berwarna kecoklatan tentunya bukanlah paduan yang pas, bukan saja keindahan yang tampak namun kesan yang ditamilkan justru sama sekali tidak sedap dipandang mata. Ada lagi model rambut dengan potongan cepak namun dibagian tertentu diberi model seperti cakar ayam (seperti dibatik) sampai akar tumbuhnya rambut, jadi seperti halnya kalau dikerok, dan model seperti ini dengan variasi gaya, dan rambut membutuhlkan waktu yang agak lama supaya bisa tumbuh sama dengan rambut yang lainnya.
Peraturan kerapihan anak-anak salah satunya dalammodel potongan rambut sudah antara lain menyebutkan:
  • panjang rambut tidak boleh melebihi kerah baju.
  • panjang anakan rambut tuidak boleh melebhi batas telinga dan sekelilingnya
  • panjang rambut bagian depan tidak boleh melebihi dahi.
Pada kenyataanya anak-anak dengan cueknya memotong rambut dengan model potongan rambut yang tidak sesuai dengan aturan disekolah, ada kalanya mereka menyembunyikan potongan rambut ini dengan memakai peci disekolah supaya tidak diketahui oleh guru. Untuk beberapa saat memang kecerdikan mereka bisa  berjalan mulus, namun suatu saat akan ketahuan. Yang terjadi kemudian adalah anak tidak mau dipotong disekolah, mereka berjanji untuk memotong rambut sendiri dirumah, berbagai macam alasan untuk menolak pemotonga ini, padahal maksid duru disekolah adalah untuk memperbaiki potongan rambut dan seminimal mungkin sesuai dengan anak disekolah.
Beberapa saat yang lalu mungkin model rambut anak hanyalah gondrong kemudian disemir dengan bergam warna ada blue back, pirang, kemerahan,namun yang terjadi sekarang sangat berbeda sekali. 
Mungkinkah orangtua tidak mengetahui akan hal ini? sehingga membiarkan anak dengan model rambut yang tidak sesuai?