Rita tiaswari

Perempuan, 25 tahun

Yogyakarta, Indonesia

Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat.
| ::

Navbar3

Cari Blog Ini

Senin, 06 Maret 2017

Pilih Kasih

Seorang ibu yang begitu antusias berbicara didepanku , bercerita dengan panjang lebar tentang keluarganya yang harmonis, hubungan kekeluargaan yang terjalin hingga anak-anak bekerja dan berkeluarga, namun mereka masih ingat orangtua dengan tindakan yang baik, menjenguk, bahkan berbagi dengan orangtua dengan memberikan transportasi supaya orangtua bisa nyaman dimasa tuanya....Apa resep darinya ternyata pada do'a yang dia panjatkan supaya kelak anak-anaknya , menjadi orang yang sholeh dan berjodoh dengan orang yang sholeh pula..

Namun tidak ada kebahagiaan yang sempurna, tiba-tiba dia meneteskan air mata, dengan anaknya yang bungsu, menurut dia akhir-akhir ini sulit  dinasihati,apabila dinasihati anak hanya melengos dan masuk kamar,mengunci pintu, satu lagi pintu ditutup dengan suara yang agak keras...

Beberapa tahun sebelumnya bahkan saya pernah menjumpai cerita yang akhirnya anak sendiri yang menjadi korban, ketika anak merasa tidak diperlakukan sebagaimana yang diinginkan pada saudarannya,sedang orangtua menganggapa anak memang tidak patuh seperti saudaranya, ada perbedaan yang dalam pengasuhan, ketidak sejalan antara ayah dan ibu, dan akhirnya anak menjadi memilih teman sepermainan,anak sudah lepas bahkan pada akhirnya anak sendiri mengalami DO (drop out), pada fase inilah terkadang kita menjaadi perihatin menghadapi situasi ini.

Cerita ibu itu juga membuatku jadi teringat dengan jagoanku, guru si kakak mengatakan bahwa dia sering lupa dengan tugas pelajaran yang harus dilakukan, selain itu juga bilang jika kakak kadang suka lalai dengan pelajaran dikelas,walaupun tentusaja dalam peningkatan akademik sudah lumayan meningkat pelan. lain lagi cerita si adik bu guru dengan tersenyum menyatakan pujiannya, untuk ukuran TK adik sudah mandiri, dan sangat dipuji guru adik memilki kejujuran yang bagus, cuman sayangnya kadang adik jika sudah bersama teman akrabnya bisa ikut2an tidak fokus. Adik rajin, dan cepat sekali menghafalkan tahfid, padahal mautan pelajaran kakak dan adik jelas berbeda, adik sebelumnya berada pada full day,sedang kakak tidak. Dalam hal ini saja ada perbedaan yang besar antara kakak dan adik.

Sebagai orangtua,terkadang kita lupa ada kecenderungan kita akan menyukai seorang anak yang satu dibanding anak yang lain? Anak yang penurut, patuh pada orangtua terkadang menimbulkan rasa sayang tersendiri, namun tentusaja hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, bisa jadi ini merupakan perwujudan protes dari si kakak, 
Beberapa akibat dari orangtua yang pilih kasih antara lain:

Apabila orang tua merasa bahwa salah satu anaknya lebih ‘wow’ atau lebih dapat dibanggakan, entah itu anak lebih pintar, lebih cantik / tampan, atau kelebihan lainnya.

Dimana, biasanya anak yang memiliki banyak kelebihan akan lebih dimanja, akhirnya orang tua pilih kasih terhadap anaknya.

Jika orang tua sudah pilih kasih terhadap anaknya, mengakibatkan anak yang tidak merasa disayang cenderung memiliki kebiasaaan buruk, atau hal lainnya yang dapat membahayakan keselamatan anak dan juga keluarga itu sendiri

Anak yang lebih pintar “beresiko” terlalu dimanjakan oleh orang tuanya. Sebenarnya memanjakan anak secukupnya tidak terlalu masalah, apalagi jika sangat anak lebih pintar dan memiliki banyak prestasi...

...akan tetapi yang menjadi masalah jika rasa kecenderungan sayang pada salah satu anak saja tersebut sudah melewati batas...

...contohnya orang tua bersikap kurang baik pada anak yang tidak berprestasi di sekolah, berupa anak yang tidak memiliki prestasi ini diejek terus, terus terusan dibilang: “kamu itu makannya belajar yang rajin, lihat tuh saudara kamu bisa pergi kesana-kesini karena prestasinya. Makannya jadi orang itu yang pintar jangan bodoh”.

Mungkin saja kata-kata seperti itu bisa menjadi bentuk motivasi, akan tetapi bisa juga justru menghancurkan sehancur-hancurnya semangat anak.

Untuk itu, hendaknya orang tua mencari cara yang ‘baik’ dalam memotivasi anak, bukannya justru menghancurkan semangat anak...

...selain itu juga berdampak negatif berupa menanamkan rasa dengki dan kebencian di dalam diri anak pada saudaranya sendiri.


Minggu, 05 Maret 2017

Anakku tersayang..

Surat itu tergeletak dimeja, nampaknya sudah dlipat-lipat beberapa kali, terlihat dari kusutnya kertas, aku tahu Rani sangat ketakutan dan bagiku ini juga bukan masalah sepele. Rasa geram kuredam kuat kuat jangan sampai tangan ini melayang ke pipinya yang mulus, tapi aku apa aku bisa tahan dengan semua ini. Jengkel, marah, campur aduk jadi satu semua, terbayang saat kemaren dia meminta Hp merk terbaru merk s*ms**ng... Aku sebagai orangtua sudah sering menuruti kemauannya?? Namun apakah justru itu salah, dia yang ksisi lain aku memang menuruti kemauannya itu, mungkin sebagai penebus rasa bersalahku aku terlampau sibuk dengan pekerjaanku. Pagi2 buta aku sudah berangkat kerja dan hampir sore aku baru pulang belum lagi jika dimalam hari lembur mengerjakan tugas....( curhatan dari seorang ibu,didepanku dan airmata tak lagi bisa dibendung,meleleh dari sudut matanya ).


Itulah hal yang terjadi pada diri anak gadis kita,anak gadis yang menjelang remaja, pada masa ini harusnya ada hal-hal yang harus kita pahami adanya perubahan yang terjadi pada mereka dalam kehidupan sosialnya.Diantara perkembangan kehudupan sosial itu diantaranya:
        1.Teman dekat


Remaja biasanya memiliki dua atau tiga orang teman dekat, atau sahabat karib. Mereka adalah sesama seks yang mempunyai minat dan kemampuan yang sama. Teman dekat saling mempengaruhi walaukadang-kadang juga bertengkar.

·      2. Kelompok kecil
Kelompok ini biasanya terdiri dari kelompok teman dekat. Pada  mulanya tediri dari seks yang sama tetapi kemudian meliputi kedua jenis seks.

·     3.  Kelompok besar

Kelompok yang terdiri dari kelompok kecil dan kelompok teman dekat, berkembang dengan meningkatnya minat akan pesta dan kencan, karena kelompok ini besar maka penyesuaian minat berkurang diantara anggota sehingga membuat jarank yang besar di antara mereka.

·       4.Kelompok yang terorganisasi
Kelompok pemuda yang dibina oleh orang dewasa dibentuk oleh sekolah atau organisasi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sosial para remaja yang tidak mempunyai klik atau kelompok besar.

·       Kelompok geng
Remaja yang tidak termasuk dalam klik atau kelompok besar dan merasa tidak puas dengan kelompok terorganisasi mungkin mengikuti kelompok geng. Anggota geng biasanya sejenis dan minat mereka pada penolakan teman-teman melalu perilaku antisocial. Kondisi yang menyebabkan remaja diterima atau ditolak.

Sindroma Penerimaan sistem Alienasi
·       Kesan pertama yang menyenangkan sebagai akibat dari penampilan yang menarik perhatian,sikap yang tenang dan gembira.
·       Penampilan dir yagn sesuai dengan penampilan teman sebaya
·       Perilalku sosial yang ditandai dengan panjang akal, kerjasama, tanggungjawan, kesenangan bersama orang lain, bijaksana dan sopan.
·       Matang terutama dalam pengendalian emosi serta kemauan untuk mengikuti peraturan-peraturan.
·       Sifat kepribadian yang menimbulkan penyesuaan sosial yang baik seperti jujur, setia, tidak mementingkan sendiri atau ekstaversi.
·       Status ekonomi yang sama atau sedikit di atas anggota-anggota lain dalam kelompok dan hubungan baik dengan anggota-anggota keluarga.
·       Tempat tinggal yang dekat dengan kelompok sehingga memudahkan berpartisipasi dalam kelompok.
·       Kesan pertama yang kurang baik karena penampilan diri yang kurang menarik atau sikap menjauhkan diri atau mementingkan diri sendiri.
·       Terkenal tidak sportif
·       Penampilan yang tidak sesuai dengan standar kelompok dalam hal daya tarik fisik atau kerapian.
·       Perilaku sosial yang ditandai dengan perilaku menonjolkan diri, menganggu dan menggertak orang lain, senang memerintah, kurang bijaksana.
·       Kurangnya kematangan terutama kelihatan dalam hal pengendalian emosi, ketenangan, kepercayaan diri, dan kebijaksanaan.
·       Sifat kepribadian yang mengganggu orang lain seperti mementingkan diri sendiri, keras kepala, gelisah, dan mudah marah.
·       Status sosioekonomis berada di bawah kelompok dan hubungan dengan anggota keluarga yang buruk.
·       Tempat tinggal yang terpencil dari kelompok atau ketidak mampuan berpartisipasi dalam kegiatan kelompok.

Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap remaja terhadap pendidikan

·       Sikap teman sebaya : berorientasi sekolah atau berorientasi kerja.
·       Sikap orang tua: menganggap pendidikan sebagai batu loncatan ke arah mobilitas sosial atau hanya sebagai suatu kewajiban karena diharuskan oleh hukum.
·       Nilai-nilai yang menunjukkan keberhasilan atau kegagalan akademik.
·       Relevansi atau nilai praktis dari berbagai mata pelajaran.
·       Sikap terhadap guru-guru, pegawai tata usaha dan kebijaksanaan akademis dan disiplin.
·       Keberhasilan dalam berbagai kegiatan ekstra kurikuler.
·       Derajat dukungan sosial di antara teman-teman sekelas.

Minat seks dan perilaku seks
Tugas perkembangan remaja  salah satunya adalah pembentukan hubungan baru dengan lawan jenis yang lebih matang dan remaja harus mampu memainkan peran yang tepat dengan seksnya. Karena meningkatnya minat pada seks, remaja selalu berusaha mencari lebih banyak informasi tentang seks. Oleh karena itu, remaja mencari informasi dri buku, majalah, teman-teman atau mengadakan percobaan dengan jalan masturbasi, bercumbu, atau bersenggama. Perempuan sangat ingin tahu tentang keluarga berencana, pil anti hamil, pengguguran dan kehamilan. Di lain pihak laki-laki ingin mengetahui penyakit kelamin, kenikmatan seks, hubungan seks dan keluarga berencana. Minat utama mereka tertuju pada masalah hubungan seks, konteksnya dan akibatnya.
Sikap sosial yang baru terhadap seks, mudahnya memperoleh alat kontrasepsi dan legalisasi pengguguran di banyak negara telah membawa banyak perubahan radikal dalam perilaku sosial selama masa remaja dan dalam sikap terhadap seks dan perilaku seks.

Alasan-alasan yang umum untuk berkencan selama masa remaja
M Hiburan
Apabila berkencan dimaksudkan untuk hiburan, remaja menginginkan agar pasangannya mempunyai pelbagai ketrampilan sosial yang dianggap penting oleh kelompok sebaya, yaitu sikap baik hati dan menyenangkan. Remaja laki-laki diharapkan memiliki mobil atau dapat mengemudikan mobil dan memiliki uang.

M Sosialisasi
Kalau anggota kelompok sebaya membagi diri dalam pasangan kencan ,maka laki-laki dan perempuan harus berkencan apabilamasih ingin menjadi bagian dari kelompok dan mengikuti berbagai kegiatan sosial kelompok.


M Status
Berkencan bagi laki-laki dan perempuan terutama dalam bentuk pasangan tetap memberikan status dalam kelompok sebaya. Semakin popular pasangan kencan semakin tinggi status ekonomi keluarga pasangan kencan dalam masyarakat maka akan lebih menguntungkan bagi remaja.