Rita tiaswari

Perempuan, 25 tahun

Yogyakarta, Indonesia

Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat.
| ::

Navbar3

Cari Blog Ini

Rabu, 02 Oktober 2013

Ngomong kasar..... ri

Sudah menjadi kebiasaan dikalangan remaja bicara kasar, namun yang terkadang aneh seolah itu hal yang biasa, seringkali mendengar anak menyebut nama temannya yang memang sudah akrab dengan sebutan "ny*k"..S**..dan sebutan lain dengan ungkapan sepontan misalnya "baji**r ataupun "semp**l.

Bahkan beberapa anak kadang memperolok temannya dengan sebutan yang sudah tidak semestinya dengan julukan yang bersifat memperolok nereka dengan masing masing,dari beberapa laporan bahkan anak merasa sakit hari dengan keadaan ini, terlebih bahan cemoohan yang dijadikan adalah orangtua mereka.

Pada keadaan ini, anak anak tidak mengerti adanya etika pergaulan yang harus dipatuhi oleh mereka,yang merupakan rambu-rambu dalam pergaulan.

Etika pergaulan adalah ketentuan sopan santun yang dipakai oleh manusia untuk saling bergaul. Etika ini mempunyai hubungan yang sangat erat dengan tata susila dan adat istiadat. Ketentuan sopan santun ini meliputi berbagai segi dan bidang kehidupan kita sehari-hari dan kadang-kadang suatu hal yang dianggap sopan di suatu daerah ternyata sangat tidak sopan di daerah lain. Hal ini disebabkan karena perbedaan dalam kehidupan sehari-hari serta latar belakang perkembangan dari kelompok masyarakat itu sendiri. Maksud dari pada etika pergaulan ini dikuasai adalah untuk membuat hubungan kita dengan orang lain lebih baik dan menyenangkan semua pihak yang kita aja bergaul, maka sangatlah disarankan agar dalam pergaulan juga mempergunakan perasaan sehingga orang di sekeliling kita akan merasa senang dalam segala suasana dan keadaan. Etika pergaulan bagi siswa berhubungan dengan mematuhi peraturan sekkolah dan berperilaku yang baik di lingkungan sekolah baik dengan teman, guru maupun petugas sekolah lainnya. Dengan demikian ketertiban di sekolah akan terwujud dan sangat menunjang keberhasilan siswa dalam belajarnya.

Beberapa etika pergaulan yang harus kita perhatikan itu adalah sebagai berikut:
1. Penampilan diri
Penampilan diri ini sangat erat kaitannya dengan kepribadian, oleh sebab itu maka disarankan untuk senantiasa memperhatikan penampilan diri dan sikap yang dapat diterima oleh semua fihak. beberapa penampilan diri itu antara lain : senantiasa selalu tampil dengan wajah yang segar, tampillah dengan pakaian yang bersih dan rapi, hindari bau badan dan bau mulut, rambut hendaknya ditata dengan rapi. Tidak memakai make-up secara mencolok.
Dengan berpenampilan yang menawan dan penyesuaian diri dengan kelompok sekeliling kita akan mempermudah pergaulan pada sesama tingkatan sosial masyarakat. Karena penampilan ini tidak saja mencakup bentuk dan diri pribadi sendiri akan tetapi perilaku dan tindak tanduk serta tata busana dan tata wicara mempunyai kaitan erat pula dalam menyempurnakan penampilan ini. Penampilan yang baik akan memberikan kesan yang sangat dalam pada orang-orang yang kita hadapi dan akan menimbulkan pula rasa hormat dan sayang sehingga terbentuklah suatu kepribadian yang khas.

2. Tata busana
Tata busana merupakan bagian yang penting dalam etiket, karena tata busana ini mencerminkan kepribadian seseorang, juga merupakan kesan pertama kepada orang lain yang dijumpai.
Beberapa yang patut kita perhatikan :
a.   Pilihlah busana yang sesuai dengan suasana dan keadaan, tidak perlu selalu harus berdasarkan pada mode yang terakhir.
b.  Hindari pemakaian busana yang sudah berbau, krag leher yang sudah menghitam.
c.   Pakailah atribut sekolah dengan lengkap (badge, lokasi, osis) dan baju hendaknya selalu dimasukkan.
d.  Hindari seragam sekolah dengan dicorat coret ataupun dirobek.
e.   Baju dan celana yang dikenakan hendaknya jelas lipatan setrikanya.

3. Tata Wicara
a.   Gunakanlah Bahasa Indonesia yang baik dan benar pada kegiatan belajar mengajar
b.  Apabila hendak menyapa orang yang lebih tua atau guru, maka selain harus berhenti sebentar, juga harus membungkukkan badan
c.   Tunjukkan minat untuk mendengarkan dan memberikan perhatian kepada lawan bicara dan berbicaralah dengan tidak memonopoli seluruh pembicaraan.
d.  Bila akan berbicara perhatikan apakah lawan bicara kita sedang atau tidak tidak bicara, dengan orangtua/ guru gunakan bahasa yang baik, bila memakai bahasa jawa hendaknya pakai bahasa “kromo inggil”
e.   Mengucapkan salam, sapa dan senyum kepada teman/guru. karyawan sekolah.

Perlu kiranya diketahui bahwa dalam bergaul tidak semua orang harus dijadikan kawan. Oleh sebab itu kawan yang dipilih hendaknya mereka yangmemiliki sifat-sifat yang dapat dijadikan kawan, yaitu antara lain:
1.   Orang yang berakal sehat/ baik
2.  Orang yang berbudi pekerti luhur
3.  Orang yang bukan golongan fisik (suka merusak) dan bukan orang yang bersifat munafik.


Untuk mempunyai teman yang baik dan untuk dapat menjadi teman yang baik ada beberapa syarat yang perlu diperhatikan. Syarat tersebut adalah :
§  Keikhlasan
Maksudnya jujur terhadap kawan dan diri sendiri, melaksanakan dengan cara wajar tidak pura-pura.
§  Kesetiaan
Seorang kawan yang setia, apabila kita dalam kesulitan/kesusahan selalu setiap saat sesdia mengulurkan bantuan.
§  Harus dapat dipercaya
Maksudnya harus dapat memegang rahasia, menepati janji dan waktu, saran dan pendapat tidak untuk menjerumuskan teman.
Selain hal di atas, di dalam bergaul dengan teman perlu memperhatikan adab-adab bergaul antara lain:
1.   hendaknya seorang jangan merasa dirinya lebih dari orang lain
2.  Hendaknya masing-masing menyadari dan menempatkan dirinya pada posisinya sendiri.
3.  Hendaknya saling menghargai, menghormati menurut posisinya.
4.  Hendaknya saling tolong menolong dalam kebaikan.
5.  Hendaknya bertutur kata yang baik, tidak menyinggung perasaan teman
6.  Suka meminta maaf dan memaafkan bila berbuat salah/ orang lain berbuat salah.
7.  Hendaknya tidak suka mengatakan hal yang buruk kepada teman, misal : mencela, memfitnah dan sebagainya.

Kamis, 22 Agustus 2013

Masa Remaja Masa yang Indah

Masa kanak-kanak, remaja, dewasa dan kemudian menjadi orang tua, hanyalah merupakan proses wajar dalam hidup yang berkesinambungan dari tahap-tahap tugas perkembangan yang harus dilalui oleh seorang manusia. Setiap masa perkembangan yang harus dilalui oleh seorang  manusia. Setiap masa perkembangan memiliki ciri-ciri tersendiri. Dan masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Demikian pula dengan masa remaja, dimana pada masa ini remaja sering dianggap sebagai masa yang penuh gejolak, para ahli sering mengistilahkan sebagai “masa badai dan topan”, suatu masa dimana ketegangan emosi meninggi akibat dari perubahan fisik dan kelenjar. Masa remaja sering menimbulkan kekhawatiran para orang tua, sebaliknya bagi remaja sendiri yang mengalaminya, masa ini adalah masa yang paling menyenangkan dalam kehidupannya.
Awal masa remaja berlangsung kira-kira dari tiga belas tahun sampai enam belas tahun dan akhir masa remaja adalah usia 17 atau 18 tahun. Seperti halnya dengan semua periode yang penting selama rentang kehidupan, masa remaja mempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakan dengan periode sebelumnya atau sesudahnya. Salah satu cirinya, adalah masa remaja sebagai usia bermasalah, dikarenakan remaja merupakan masa peralihan di mana seorang remaja sudah tidak patut lagi dikatakan anak-anak disisi lain, juga belum “wangun plus masih wagu” bila dikatakan orang dewasa, sehingga kadang-kadang mereka dalam mencari pola hidup yang sesuai dirinya dilakukan dengan cara coba-coba. Kesalahan demi kesalahan sering diperbuat, hingga banyak menimbulkan kekhawatiran lingkungannya (baca : orang tua/ guru). Kesalahan yang menimbulkan masalah bagi lingkungan inilah yang sering dikatakan sebagai kenakalan remaja.




Beberapa faktor timbulnya kenakalan remaja:
1.    Faktor Keluarga
Keluarga merupakan awal pembentuk kepribadian anak remaja. Kenakalan remaja bisa jadi merupakan hasil pengaruh pola asuh orang tua, diantaranya adalah kurang kasih sayang dari orang tua, disiplin orang tua yang tidak konsisten, perlakuan orang tua yang terlalu keras pada anak.
2.    Faktor Teman Bermain
Seorang teman bagi remaja adalah segala-galanya, di kalangan remaja memiliki  banyak teman merupakan suatu prestasi yang membanggakan, semakin banyak teman, makin tinggi nilai mereka di mata teman-temannya. Apalagi mempunyai teman di kalangan orang terkenal atau orang terkaya, misal : anak seorang pejabat atau artis terkenal. Bahkan orangtua pun sangat bangga bila anaknya mempunyai teman bergaul di kalangan tertentu tersebut. Walaupun kebanggaan tersebut bersifat semu belaka, karena bila tidak dapat mengimbangi pola/ gaya hidupnya, remaja akan timbul frustasi yang pada akhirnya akan melarikan kekecewaannya pada obat-obatan terlarang, mencuri, stress dll.
3.    Penggunaan Waktu Luang dan Uang Saku
Mengisi waktu luang selain diserahkan kepada kebijaksanaan remaja, ada baiknya orang tua juga ikut memikirkannya pula. Sebab adakalanya waktu luang oleh remaja diisi dengan kegiatan-kegiatan yang kurang baik misalnya ngebut tanpa pakai helm, nongkrong di pinggir jalan sampai larut malam, minum-minuman keras. Oleh karena itu orang tua harus dapat memberi perhatian pada keluarga dengan cara mengisi waktu luang dengan acara keluarga sekaligus sebagai sarana rekreasi. Sedang berkaitan dengan uang saku, orang tua kadang kala dalam memberikan uang saku anaknya “melebihi apa yang seharusnya”. Banyak orang tua berpandangan bahwa dengan uang saku banyak anak remaja akan lebih giat belajar, lebih rajin dan patuh. Tapi fakta di lapangan menunjukkan bahwa anak yang diberi uang saku banyak sering menggunakan uang dengan boros dan berfoya-foya. Pemberian uang saku kepada remaja memang harus dilakukan, namun orang tua harus juga memberikan pengertian kepada anak untuk bisa menghargai uang bahwa uang dapat diperoleh dengan kerja dan kucuran keringat maka anak harus dibiasakan untuk menghargai uang dengan cara menabung.
4.    Pergaulan Bebas
Di zaman ini kebebasan bergaul sudah di ambang mengkhawatirkan. Remaja sekarang sudah sangat “transparan” dalam bergaul dengan lawan jenis. Kalau ditengok tempat rekreasi, banyak remaja dengan cueknya bergandeng tangan bahkan berangkulan mesra tanpa malu-malu lagi. Mereka sudah kenal pacaran di awal remaja, bagi remaja punya pacar dapat meningkatkan kepercayaan diri (PD) bahkan dengan bangganya pacarnya sering dikenalkan dengan teman-teman sekelompoknya, saking bebasnya pacaran dan minimnya pengetahuan tentang seks,akibatnya banyak yang hamil di luar nikah. Oleh karena itu orang tua harus jeli dalam melihat pergaulan anak-anaknya, terutama anak remaja yang sudah mempunyai pacar, dalam memberikan pengarahan dan pengawasan terhadap remaja yang sedang jatuh cinta. Semakin muda usia anak, semakin ketat pengawasan yang diberikan, di sisi lain orang tua hendaknya selalu menjalin komunikasi dua arah dengan sebaik-baiknya sehingga anak tidak merasa takut menyampaikan masalahnya kepada orang tua, remaja hendaknya diberi pengarahan tentang kematangan seksual serta segala akibat baik dan buruk dari adanya kematangan seksual.

5.    Pengaruh Teknologi dan Media Massa
Di zaman teknologi maju ini segala informasi mudah mengaksesnya, satu sisi kemajuan di bidang teknologi berpengaruh positif dan disisi lain bersifat negatif.
Dari sisi negatif dapat ditengok berbagai sajian dari majalah maupun televisi sekarang ini banyak menyodorkan berbagai gambar yang sangat vulgar dan tidak pantas dikonsumsi oleh remaja, sama halnya dengan teknologi internet, remaja sering mampir di café internet hanya ingin melahap gambar-gambar porno maupun bermain games.
Di sini orang tua perlu sekali mengarahkan anaknya untuk bisa memeilih informasi yang bermanfat dan yang tak berguna, selain itu orang tua hendaknya membekali anak remaja dengan agama yang kuat.
Cara Mengatasi Kenakalan Remaja
Sesibuk apapun pekerja
an orang tua, hendaknya bisa memberikan arahan, pedoman dasar tentang pergaulan anak remajanya. Dengan bekal tersebut anak kemana saja pergi akan selalu ingat pesan orang tua dan dapat menjaga dirinya sendiri. Anak menjadi mandiri dan dapat dipercaya, karena dirinya sendirilah yang akan mengendalikan dirinya sendiri.

Adapun salah satu diantara caranya adalah sebagai berikut:
1.    Pola asuh Orang tua
Remaja berbuat anti sosial salah satunya adalah cara mendidik anak remaja dengan didikan “ala militer yang membabi buta”. Kurangnya kasih sayang dari orang tuanya dan sejenisny, berbagai studi mengatakan bahwa anak-anak nakal lebih cenderung berasal dari keluarga berantakan (broken home). Banyak ilmuwan sosial dan orang awam beranggapan bahwa banyak anak-anak nakal merupakan korban 
penyimpangan sosial dari kondisi keluarga abnormal. Melihat hal tersebut di atas, orang tua perlu memberi perhatian dan keteladanan bagi para remaja di dalam keluarga.
1.    Malu berbuat jahat
Dalam memberikan pendidikan orang tua hendaknya tegas dapat menunjukkan kepada anak perbedaan dan akibat dari perbuatan baik dan tidak baik. Apabila anak sudah jelas dapat membedakan kebaikan dan keburukan, tahap berikutnya adalah menumbuhkan rasa malu untuk melakukan kejahatan. orang tua bila mengetahui bahwa anaknya melakukan suatu perbuatan tidak pantas maka katakan segera bahwa hal itu memalukan. Baru berikan saran agar tidak mengulangi perbuatan lagi, bila perbuatan masih diulangi, berilah sangsi, tentunya dengan hukuman yang mendidik.
2.    Takut akibat perbuatan jahat
Apabila anak bertambah besar, orang tua selain menunjukkan bahwa suatu perbuatan tertentu tidak pantas, memalukan untuk dilakukan anaknya, maka orang tua juga memberikan uraian tentang akibat yang ditimbulkan dari perbuatan buruknya. Selain akankena anak itu (baca: hukum karma) sendiri juga perlu diterangkan pula dampak negatif yang akan diterima pula oleh orang tua, saudaranya serta lingkungannya.


Dengan rasa kasih sayang dan menumbuhkembangkan perasaan malu dan  takut melakukan perbuatan yang tidak baik ataupun berbagai bentuk kejahatan inilah yang akan menjadi “Penjaga setia” dalam diri setiap remaja. Kemanapun remaja pergi, ia akan selalu mengingat dan melaksanakan pesan orang tua. Ia akan dapat menempatkan dirinya sendiri dalam lingkungan apapun juga sehingga akan mampu membahagiakan dirinya, orangtua dan juga lingkungannya.

Belajar itu menyenangkan....

Belajar merupakan masalah setiap orang, sehingga tidak mengherankan bila belajar merupakan istilah yang tidak asing lagi bagi kita. Begitu sangat terkenalnya istilah belajar, sehinga seolah-olah setiap orang sudah dengan sendirinya mengerti akan istilah belajar. Apakah pengertian mereka tentang belajar sudah seragam? Para ahlipun belum mempunyai batasan yang seragam, apalagi orang awam. Menurut Morgan, belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.

Moh Surya setelah membandingkan batasan belajar dari beberapa ahli, menyimpulkan sebagai berikut: Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang relatif menetap, baik yang dapat diamati maupun tidak dapat diamati secara langsung, yang terjadi sebagai suatu hasil latihan atau pengalaman dalam interaksinya dengan lingkungan.

Dari batasan ini dapat diidentifikasikan ciri-ciri belajar sebagai berikut:
1.   Dalam belajar ada perubahan tingkah laku, baik tingkah laku yang dapat diamati secara langsung maupun tingkah laku yang tidak dapat diamati secara langsung.
2.  Dalam belajar, perubahan tingkah laku meliputi tingkah laku kognitig, afektif, psikomotorik dan campuran.
3.  Dalam belajar, perubahan tingkah laku menjadi sesuatu yang relatif menetap. Bila seseorang dengan belajar menjadi dapat membaca, maka kemampuan membaca akan tetap dimiliki.
4.  Belajar merupakan suatu proses usaha, yang artinya belajar berlangsung dalam kurun waktu cukup lama. Hasil belajar yang berupa tingkah laku dapat diamati tetapi proses belajar sendiri tidak dapat diamati secara langsung.

Faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar:
Proses belajar dan hasil belajar dipengaruhi oleh dua kelompok faktor, yaitu: Faktor yang berasal dari individu yang sedang belajar dan faktor yang berasal dari luar diri individu.
Faktor yang berasal dari individu dikelompokkan menjadi dua faktor yaitu faktor psikis dan faktor fisik, yang termasuk faktor psikis adalah kognitif, afektif, psikomotor, campuran, kepribadian. Sedangkan  yang termasuk faktor fisik antara lain kondisi: indera, anggota badan, tubuh dan organ-oragan dalam tubuh. Faktor psikis dan fisik ini, keadaannya ada yang ditentukan oleh faktor keturunan, ada yang oleh faktor lingkungan dan ada pula yang ditentukan oleh faktor keturunan dan lingkungan. Dengan uraian ini jelas bila guru harus memperhatikan perbedaan individu (dalam hal ini peserta didik) dalam memberi pelajaran kepada mereka, supaya dapat menangani sesuai dengan kondisi peserta didiknya untuk menunjang keberhasilan belajar, karena faktor-faktor yang mempengaruhi belajar peserta didik, satu dengan yang lain sangat berbeda. Adapun mengenai faktor yang berasal dari luar individu dapat dikelompokkan menjdai faktor lingkungan alam, faktor sosial ekonomi, guru, metode mengajar, kurikulum, materi pelajaran, sarana dan prasarana.

Pengaruh faktor-faktor tersebut dalam proses dan hasil belajar diuraikan sebagai berikut:
Individu dengan faktor fisik kurang baik, misalnya anggota badan lelah, sakit, anggota ada yang kurang beres, tentu tidak dapat konsentrasi belajar dan sukar menelaah meateri pelajarannya. Keadaan ini lebih kacau bila disertai kurang penglihatan dan kurang pendengaran. Dalam keadaan komplikasi seperti ini sebaiknya proses belajar dihentikan terlebih dahulu. Tetapi bila individu hanya mengalami kurang penglihatan atau kurang pendengaran saja, proses belajar dapat berlangsung, tetapi harus disesuaikan dengan keadaan individu, misalnya bila individu kurang pendengaran, proses belajar lebihbaik kkmengurangi terlibatnya pendengaran sebelum kekurangan pendengaran diperbaiki.

Individu yang mengalami ganggunan dalam salah satu faktor psikis, misal tingkat kecerdasan terlalu rendah tentu sukar menelaah materi pelajaran walaupun materi pelajaran tersebut sangat sederhana. Dari hasil penelitian para ahlli, diperkirakan 25% hasil belajar dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan. Dengan demikian supaya prestasi belajar individu yang mempunyai IQ rendah, proses belajar harus disesuaikan kondisinya. Misalnya kalimat dalam buku-buku bacaan diusahakan pendek dan sederhana.

Individu dengan gangguan psikis yang lain misalnya sukar mengikuti, daya fantasi lemah,juga dibutuhkan proses belajar yang disesuaikan dengan kelemahannya, bila ingin peningkatan dalam prestasi belajarnya. Berbicara soal faktor psikis yang mempengaruhi belajar, tidak boleh ditinggalkan mengenai peranan arousal dan motivasi. Arousal adalah suatu peningkatan kesiapsiagaan dan ketegangan otot. Individu, supaya dapat belajar secara efisien harus dalam keadaan arousal,yang artinya harus bangun, sadar dan memperhatikan lingkungan secara tajam. Sedangkan motivasi adalah kondisi psikis yang mendorong seseorang untuk  melakukan sesuatu, yang berarti pula kondisi psikis yang mendorong belajar seseorang. Motivasi diperlukan bagi “Reinforcement” yaitu stimulus yang memperkuat dan mempertahankan tingkah laku yang dikehendaki, yang merupakan kondisi mutlak bagi proses belajar.

Mengenai faktor yang berasal dari luar diri individu, pengaruhnya antara lain sebagai berikut: Lingkungan alam yang panas, gersang atau lembab dan berbau, menyebabkan orang enggan belajar atau kalau belajar mereka sukar menangkap informasi yang diberikan. Tetapi alam yang sejuk, membantu orang lebih giat belajar, mengenai faktor sosial, lingkungan hiruk pikuk atau justru yang sunyi senyap juga mengganggu konsentrasi belajar. Ada sementara orang yang dapat belajar bila ada iringan musik atau sambil makan camilan, Tetapi ada yang sebaliknya, tanpa musik dan camilan.

Dalam lingkungan sosial ekonomi baik dalam lingkungan yang kurang maupun dalamlingkungan yanglebih, dapat mengganggu atau melancarkan proses belajar. Yang dapat mengganggu kelancaran belajar misalnya dalam lingkungan sosial ekonomi yang kurang, anak ingin melanjutkan sekolah tetapi orang tua 

Sabtu, 04 Mei 2013

aduuh rambutku

Hari ini adalah hari yang paling membuatku jengkel, betapa tidak,..rambutku yang super kereeen tiba-tiba dipotong oleh pak kesiswaan dan bu guru.Hadeeeh ancur deh jadinya.Pada awalnya aku hanya ingin meniru vokalis grup bandnyang kusukai itu.Badbaoy.. itulah nama band yang paling kusuka, liriknya selalu mewakili suasana hatiku yang saat ini sedang galau....tp bisa  ngerock juga itu lagu.wah...pokoknya oke  punya...Sebenarnya sudah lama aku denger kalau model potongan rabut gak boleh macam-macam, tapi gimana lagi namanya juga pengeeen....
Tapi sejalan dengan waktu,bosan juga model rambut kayak  gitu,,katrok..gak kereen lah.

Selasa, 30 April 2013

Studi Lanjut...

Dalam minggu ini, terasa sekali sekolah mulai terasa sepi...dengan halaman yang seluas ini ternyata tak sebanding dengan jumlah murid, maklum saja sekitar 190an murid tidak ada dilingkungan sekolah ini, terutama kelasIX, hari-hari setelah ujian berlangsung memang sudah tidak ada kegiatan belajar mengajar disekolah. Seperti minggu  ini mereka mengikuti kegiatan presentasi dari pihak sekolah yang datang ke sekolah. Nampak dari wajah mereka sudah tidak lagi menampakkan ketegangan sebagaimana bulan kemaren sebelum unas, semua tegang semua capek bukan hanya anak-anak namun terlebih bapak ibu guru disekolah.
Sekilas aku menanyakan kelanjutan studi mereka mereka, sebagian besar anak memang menginginkan bersekolah di SMK, dan mereka mengatakan karena teman-teman banyak yang bersekolah disana, jarang sekali anak yang berkeinginan melanjutkan studi di SMA.  Mungkin saja mereka ingin segera mendapatkan pekerjaan, jadi tidak melanjutkan ke sekolah jenjang selanjutnya, Mereka berharap bisa segera bekerja secepatnya setelah lulus nanti.
INgin rasanya merubah pola pikir sebagian anak, namun apa yang menjadi pola pikir mereka tentusaja dipengaruhi oleh lingkungan keluarga tempat mereka tinggal dan lingkungan pergaulan mereka, itulah yang menjadikan keinginan mereka melanjutkan studi bukan di SMA namun di SMK kejuruan. Pergaulan dengan teman yang bersekolah diSMK tertentu juga menjadikan mereka berkeinginan seperti kakak-kakak sebelumnya terlebih rasa solidaritas diantara anak remaja itu kadang lebih kuat daripada pengaruh orang tua,adahal orangtua sudah menyarankan sekolah yang terbaik bagi mereka, namun mereka menetapkan pilihan pada komunitas teman-temanya, rasa tidak ingin berpisah.
 

Kamis, 18 April 2013

Jagalah yang satu ini...........

Pancaindera yang seterusnya yang perlu dijaga oleh remaja ialah
lidah. Menurut al- Ghazāli juga lidah adalah anggota yang paling buas
dan nakal serta seringkali boleh menimbulkan fitnah dan kerusakan. Apa
yang diperkatakan oleh lidah akan mempengaruhi anggota tubuh yang
lain dalam mengerjakan kebaikan dan keburukan. Oleh itu lidah remaja
perlu dijaga dari bercakap perkara-perkara keji atau mengajak orang lain
melakukan perkara haram yaitu dengan mengingatkan akibatnya.Remaja perlu diam pada waktu yang tepat seperti juga layaknya manusia berbicara pada waktu yang tepat, karena ini adalah sifat yang mulia. Terdapat dua jenis diam yaitu diam zahir dan diam batin. Diam zahir adalah diam pada lidah dan diam batin adalah diam pada hati. Diam yang disarankan untuk remaja adalah diam zahir dan diam batin yaitu diam pada hati. Diam zahir bermaksud, remaja tidak membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan pornografi atau mencelah
sebarang perbualan berkaitan hal tersebut.....(sebuah tulisan tesis..)

Senada dengan hal diatas yang didengar pada saat sekarang ini adalah lidah remaja yang tidak dijaga dengan baik..kalimat-kalimat yang seharusnya tak layak keluar dari mulutnya. Misal menyebut nama teman dengan sebutan "su...nyuk sebagainya... anehnya teman yang disebut juga kelihatannya dengan enjoy saja tanpa sedikitpun kemarahan seolah itu adalah hal yang biasa, orangtua sudah memberikan nama yang baik untuk anak-anak, dan nama itu merupakan arti dan pengharapan tersendiri, namun apa nama itu bahkan dengan rela dibiarkan saja..justru menikamati sebutan teman-teman. itulah sebuah fenomena, dan kenyataan ini justru ditambah lagi dengan sikap mereka yang suka membiarkan mulut berkomentar tanpa disaring terlebih dahulu membebaskan diri berkomentar tanpa memperdulikan etika dan kesopanan, hanyalah menanggap itu sebuah lelucan. Misalnya saya kadang mendengar anak-anak menyebut guru dengan sebutan tertentu, si galak, si sexy, si buas dan sebagainya. Bahkan komentar komentar itupun kadang diselingi dengan pengucapan lisan yang tidak terkontrol. Misalnya memberikan komentar seorang guru dari cara berjalannya,menirukan bahsa tubuh guru yang mengajar dikelas. Entahlah apa yang ada dibenak mereka luapan rasa dihati yang tidak terbendung.....emosi yang tidak terkontrol dengan baik, rasa etika kesopanan yang mulai meluntur??
 

Kamis, 04 April 2013

Ibu.................I'm in love..

Memang usiaku sudah remaja, bahkan seharusnya sekarang aku duduk dikelas Sekolah Menengah Atas. Aku adalah cowok yang sangat pendiam dan pemalu, bahkan aku sering jadi bahan ejekan teman-teman disekolahku.Akh....dasar memang mereka yang usil dengan aku, bahkan lebih jauh lagi mereka menghinaku dengan cewek.. Sakit hatiku, namun apa daya aku tidak memilikikeberanian melawan mereka.Aku takut menadi bulan-bulanan..bisa berabe aku.Memang aku bukan tipe cowok pintar...(hahaha) mana ada disekolah ku cowok pinter. tapi aku selalu patuh dengan semua bapak ibu yang mengajar, aku termasuk rajin semua PR yang disampaikan oleh guru pasti aku kerjakan beda dengan teman-temanku, mereka nampak cuek saja sehingga otomatis membuat guru yang mengajar marah-marah.
Di rumah aku sangat dekat dengan ibuku..aku selalu mengutarakan keinginanku kepadanya misalnya minta uang, beli buku, beli jam bahkan terakhir beli HP. Ibu memang selalu menuruti kemauanku, meskipun kadang dia nampak galak juga, aku sering banget dinasihatinya. Berbeda dengan ayahku, memang aku dalam hati merasa bangga dengan beliau,dia sering embantuku belajar, hanya satu yang aku tidak suka dia selalu menanggap aku "anak bodoh" memang aku tahu pelajaran disekolah itu teramat sulit, tp bagaimanapun aku nggak mau dicap "anak bodoh"...Sebodoh bodohnya aku toh aku anak mereka juga. 
Meskipun aku pendiam, namun aku juga berusaha mengikuti zaman anak-anak sekarang, salah satunya punya Facebook..namaku diFacebook pun keren Yasuke Nakjogya.. Nah..berawal dari Fban itu pula akumengenal seorang cewek yang imut seperti namanya juga "imuet laelaa".Pada awalnya hanya sekedar chating biasa, namun dari perkenalan dunia maya tersebut aku menemukan kecocokan. Aku suka dia yang enerjik dan ceria dan selalu membuatku tertawa dengan koment diFbku..dia suka mengirimu gambar wall kartun yang lucu dan menarik. Hari-hariku semenjak mengenal dia sungguh luar biasa.aku seperti menjadi lelaki macho yang punya cewek.Asal tahu saja teman-teman dikelasku bahkan tidal tahu kalau aku punya cewek. 01-01-2013 resmilah kita jadian. Hubunganku dengan si dia makin seru aja...hampir tiap hari kita chating dan hampir tiap hari pagi..siang dan malam aku juga sms..Hmmm orangtua tidak tahu ketika asyik dikamar mereka pasti mengira aku sedang belajar padahal aku lagi asyik sms an ma dia.wooow.....bener juga hidup terasa indah,aku juga mulai  suka l boro-birik-lirik lagu cinta.Padahal dahulu kurang kerjaan yang kusuka bukan jenis-lagu kayak gitu.
Aku mulai berani bertemu dengan  cewekku bahkan gila lagi pas jam sekolah...........Aku anak rajin ternyata bisa berani juga 'membolos" dari rumah orangtuaku menganggap aku pergi kesekolah padahal aku dah janjian ma cewekku diseberang jalan desa. Kita bertemu disana,di sebuah tempat yang biasa saja tapi itu terasa indah.Di pinggir sawah kita berseragam..kita diam-diam bertemu..duduk berdua..ngobrol..asyik banget emang cewekku itu pinter bikin aku serasa happy..
Sekali keberanianku aman,..kuulangi lagi kedua,ketiga dan seterusnya. Tempat pertemuanpun sudah berpindah ke warnet...Nahh yang ini lebih membuatku jadi gak karuan, bayangkan baru kali aku duduk bersamanya didalam bilik warnet. Biasa keceriaan cewekku bikin aku gemes, dan jujur aja aku tipe tidak berani sama cewek..sudah 4 bulan kita jadian aku baru brani memegang tangannya...itu aja dah bikin jantung mau copot.
Namun semua itu kini  terbongkar, tatkala pada suatu sore aku dimarahi ibu, karena mendapat kabar dari pihak sekolah aku sudah tidak masuk atnpa keteramgan puluhan kali...Dan aku kaget..ibuku yang selama ini selalu ramah menyapaku nampak dengan kemarahan yang meluap,dia sangat kecewa  dengan tingkahhku. Ibu...maafkan aku, aku hanya ingin bilang "ibu I'm Love....." 
 

Rabu, 27 Maret 2013

10 TANDA.......................

Ada beberapa catatan yang dapat diperoleh pada sebuah pertemuan dihari ini yang memang cukup bagiku untuk menganggukan kepala alias sejalan dengan keadaan zaman sekarang. 10 tanda jaman yang harus diwaspadai karena jika tanda-tanda ini ada  maka berarti BANGSA  sedang nmenuju kehancuran (Thomas Lickon):
  1. Meningkatnya kekerasan dikalangan pelajar
  2. Penggunaan bahasa dan kata-kata yang memburuk
  3. Pengaruh peer-group yang kuat dalam tindak kekerasan
  4. Meningkatnya perilaku merusak diri, narkoba ,alkohol,sex bebas
  5. Semakin kaburnya kaburnya pedoman moral baik dan buruk
  6. Menurunnya etos belajar
  7. Semakin rendahnya rasa hormat kepada orangtua dan guru
  8. Rendahnya rasa tanggungjawab, individu dan warga negara
  9. Membudidayanya ketidakjujuran
  10. Rasa saling curiga dan kebencian pada sesama
BANGSA , yang dimaksud bisa juga diterapkan pada sebuah lembaga/maupun lingkungan masyarakat tempat tinggal kita.Seperti halnya yang terjadi pada siswa, kekerasan yang dimaksud bisa berupa perkelahian dari tingkat yang paling ringan sampai yang paling berat dilakukan, tak jarang hanya karena masalah sepele bisa berbuntut pada adu jotos. Bahasa yang dan kata-kata yang memburuk sudah sering terdengar diantara teman saling menyapa dengan sebutan yang kurang.Orangtua sudah memberi nama yang baik ta[i mereka ikhlas saja temannya memanggil "nyok" misalnya. Adanya peer-gruop pada sebagian anak remaja juga menimbulkan kondisi memburuk ketika mereka membenci seseorang mereka bersama-sama melakukan kekerasan baik secara fisik maupun secara psikis, dengan ucapan maupun tindakan yang dilakukan secara langsung, tak jarang situasi ini membuat si pelaku jatuh terpuruk.Menurunya etos belajar, mereka lebih suka belajar didunia maya,berselancar sesuka hati mengakses.         
 

Senin, 25 Maret 2013

Terbuai manisnya kata cinta............??

..."demi cintaku padamu kemanapun...kau kan kubawa walaupun harus kutelan lautan bara.....itu salah satu syair melankonis dan romantis dari salah satu band dari negeri seberang . Hmmmm....begitulah orang yang sedang jatuh cinta itu?apapun dilakukan demi yang dicintainya. Dan seperti itulah yang terjadi pada anak-anak muda zaman sekarang, memang kalau bisa memilih rasanya masa muda itu jangan diisi dengan kisah cinta-cintaan yang bisa saja mereka tidak konsentrasi belajar, otak dan perasaan hanya terisi dengan kisah yang indah dimata mereka. Tidak hanya pagi,siang dan malam seolah bayangan yang terkasih dalamen bayangan. Dan bukan hanya itu saja, segala keinginan yang dilakukan untuk membahagiakanyang terkasih.
Sebagaimana hal yang diperoleh kali ini, sepasang anak muda yang sedang kasmaran yang rela melakukan apapun demi yang terkasih, padahal yang terkasih sudah jelas untuk tujuan tidak baik. Meski tanpa paksaan atas dasar kerelaan memberikan sesuatu yang berarti. Memang lelaki itu adalah makluk unik (sama ka li dengan wanita). Namun tentu saja ,kal mengelabui anak lelaki itu berbeda dengan antara anak remaja dengan lelaki yang katakanlah matang. Namun rasannya bisa dipahami sebagai sebuah kebiasaan yang tidak baik dilakukan anak-anak. "diplorotin "pacar...hemmm...begitulah yang terjadi saking sayang dengan cowoknya,mau aja seorang cewek diminta membelikan pulsa, uang jajan, rokok. padahal dari mana anak dapat uang? orangtua bukan. Dan  demi terbuai kata cinta rela berbohong pada orang tua , mereka butuh uang untuk bayar ini bayar itu... Itu hubungan yang jelas-jelas tidak beres, karena salah satu dimanfaatkan  untuk kepentingan pribadinya....
Lain lagi masalah dengan cinta, begitu merasakan cinta, merasa cemburu berlebihan bahkan seolah pacar itu adalah miliknya segala tingkahnya dipantau habis-habisan... kemana pergi ditanyain,dengan siapa pergi ditanyaain..bergaul dengan teman dibatasin..wah itu namanya cemburu yang kelewatan...Lallu....begitu konflik muncul, dan akhirnya putus manisnya kata cinta hilang sudah, karena yang muncul hanyalah emosi yang menggelegak ditumbahkan tanpa ampun  semua makian,olokan yang sangat tidak sopan...walaupun berakhir tidakkah semua bisa diselesaikan dengan manis..!!
 Berhati-hatilah dengan buaian kata cinta.............itu belum seberapa apalagi dengan perbuatan dengan mengatasnamakan cinta yang menjurus kearah sex misalnya...hati-hati dengan yang satu ini......

 

Sahabat juga pacarku........

Teman dan persahabatan merupakan hal yang sangat berarti, teman adalah tempat kita berbagi,menyampaikan keluh kesah,tempat berlindung disaat kita merasakan tekanan hidup..."siapakah sahabat itu? sebuah jiwa yang berdiam di dua badan kata Aristoteles.
Sebagaimana orang dewasa remaja juga sangat membutuhkan keberadaan teman-teman sebaya, bahkan pada pengaruh teman sebaya ini lebih besar daripada pengaruh  orangtua. nasihat orangtua  boleh jadi mereka tolak hanya masuk telinga kanan dan telinga kiri, tetapi saran dari teman malah sangat sulit ditolak. Namun yang menjadi masalah adalah pengaruh teman-teman ini kadang kurang baik, mereka pergi bareng teman-temannya ke tempat wisata, nongkrong bareng, beramai-ramai tentusaja bareng-bareng temanya yang salah satunya adalah pacarnya. Sahabat juga pacarku....
Orangtua ikut memberi kontribusi terhadap persoalan ini karena kebanyakan dari mereka telah gagal dalam berperan sebagai "teman". Ali bin Abu Thalib telah berpesan pada orangtua bagaimana seharusnya mensikapi anak-anak mereka sejalan dengan tahap pertumbuhan yang dialami anak-anak tersebut. Beliau menganjurkan agar kita "bermain" dengan mereka usia 0- 7tahun, kemudianusia 7-14 tahun hendaknya "dididik adab" dan antara 14-21 tahun hendaknya dijadikan "kawan".
Ketika anak remaja gagal mendapatkan informasi seputar masalah ini dari orangtua mereka mereka biasanya lari kepada teman-temanya yang bersifat egaliter dan terbuka dalam membicarakan persoalan apapun, salah satu contohnya tentang sex yang mereka dapat dari sumber-sumber yang kurang bertanggung jawab.
Dariteman-teman sebaya, pengaruh ini begitu kuat karena adanya "peer pressure (tekanan teman-teman sebaya), dan peer culture menjadikan mereka sulit menolak nilai=nilai maupun kebiasaan yang berlaku ditengah kawan sepermainan mereka, contoh mereka menolak merokok maka mereka akan dikucilkan oleh teman-temannya, apabila mereka memilih tidak pacaran sementara kelompoknya pacaran maka mereka akan jadi terasing dalam pergaulan
Perkembangan zaman sekarang ini budaya teman sebaya secara umum cenderung menerima nilai yang negatif sebagai bentuk perlawanan terhadap orang-orang dewasa yang telah gagal dalam mendidik mereka. memang pengaruh dunia hiburan moderna menjadi sangat efektif dalam menghantarkan budaya permisif"serba boleh"di kalangan remaja... 
 
 

Minggu, 24 Maret 2013

Optimis...

Menjadi sebuah PR besar akan dibawa kemanakah? bertahun tahun memiliki prestasi yang dibawah standar? siapakah  yang disalahkan? kualitas input-proses-input. Itulah yang terjadi, ada banyak hal yang didapatkan ketika mengikuti berbagai kegiatan berupa seminar maupun workhsop. jangan salahkan input.Memang alasan yang cukup logis diterima, namun tatakala itu sampai pada tataran realita dilapangan sungguh itu merupakan PR besar yang ada didepan mata. Bagaimana mengolah input yang katakanlah pas-pasan kemudian bisa menghasilkan output yang luarbiasa, exelent !
Semua butuh proses, kita tak bisa menyulap sesuatu menjadi hasil yang memuaskan dalam waktu sekejab, apalagi menyangkut siswa disekolah. Mulai menata diri pelan-pelan dengan berbagai perubahan maupun kebijakan baru yang bisa  diterapkan. seperti inilah yang terjadi, dan ini baru awalnya....
Adanya kebijakan baru yang muncul tentusaja menimbulkan pro dan kontra pada sebuah sistem yang telah berlangsung lama, sistem lama yang dirasakan manfaatnya merasa aman, dan ternyata itu semua sudah tak lagi sesuai dengan perkembangan, namun perkara ini tidaklah semudah membalikkan telapak tangan diperlukan kekompakan bersama untuk menghasilkan sesuatu perubahan kearah lebih baik.
Keberadaan sebuah pemimpin sebagai top managerial juga diperlukan sosok pemimpin yang memiliki ketetgasan dan arah yang jelas mau dibawa arah mana, itu diibaratkan sopir yang akan melajukan kendaraan. lalu bagaiman dengan posisi yang lain, semuanya penting karena kekompakan itu akan menghasilkan suara yang sama, dengan kekompakan pula akan memunculkan kekuatan baru.