Berkembangnya
sistem informasi dan telekomunikasi sangat mendukung dalam kehidupan manusia
pada umumnya, tetapi di sisi lain dapat merugikan manusia bila tidak digunakan
untuk kepentingan negatif dan tidak bertanggung jawab.
Saat ini peredaran
Narkotikan, Psikotropika dan Zat Adiktif (NAPZA) tidak terlepas dari peran
serta alat teknologi yang lebih canggih yang mungkin sulit dijangkau oleh orang
kebanyakan, sehingga peredaran tersebut sangat sulit dikendalikan dan
dideteksi.
Dengan
menggunakan alat yang lebih canggih NAPZA dapat masuk ke semua lapisan
masyarakat terutama para generasi muda yang menjadi target para mafia atau para
pengedar narkotika, sehingga tidak sedikit para generasi muda yang menjadi
korban PENYALAHGUNAAN NAPZA, yang pada akhirnya dapat merusak mental generasi
muda hingga kematian.
Faktor penyebab penyalahgunaan NAPZA
1.
Faktor Individu/Personal
a.
Adanya kepercayaan
bahwa obat dapat mengatasi semua masalah.
b.
Harapan untuk dapat
memperoleh kenikmatan dari efek obat yang ada.
c.
Untuk menghilangkan
rasa sakit/ ketidaknyamanan.
d.
Tekanan kelompok
sebaya agar dapat diterima.
e.
Sebagai pernyataan tidak
puas terhadap sistem atau nilai sosial yang berlaku.
f.
Sebagai pernyataan
sudah dewasa atau mengikuti zaman.
g.
Ingin coba-coba
h.
Kurang pengawasan
dari orang tua.
i.
dll
2.
Faktor Lingkungan
a.
Tempat tinggal berada
di lingkungan peredaran atau pemakaina NAPZA.
b.
Bersekolah di tempat
atau di lingkungan yang rawan terhadap obat yang sering disalahgunakan.
c.
Bergaul dengan para
pengedar dan pemakai.
3.
Faktor Lain
a.
Jumlah dosis obat
yang disalah gunakan serta frekuensi pemakaian.
b.
Cara pemakaian
(dihisap, ditelan, disuntikkan dll)
c.
Pengalaman, sudah
berapa lama pemakaian obat tersebut, sehingga pemakaian menjadi ketagihan.
d.
Kondisi badan pemakai
e.
Suasana lingkungan di
mana obat tersebut dipakai.
Perilaku yang dapat dideteksi pada
penyalahgunaan NAPZA.
1.
Perilaku
di rumah
a.
Membangkang terhadap
perintah orang tua.
b.
Jarang berpartisipasi
dalam kegiatan keluarga.
c.
Mulai melupakan
tanggungjawab rutin di rumah
d.
Sering pulang lewat
jam malam, menginap di rumah teman, sering ke disko, mall, pesta.
e.
Pola tidur berubah,
banyak tidur siang daripada malam.
2.
Perilaku
di sekolah/ di masyarakat
a.
Sering bolos sekolah,
tidak disiplin.
b.
Perhatian terhadap
lingkungan tidak ada.
c.
Sering kelihatan
mengantuk di sekolah.
d.
Sering keluar dari
kelas pada waktu jam pelajaran dengan alasan ke kamar mandi.
e.
Sering terlambat
masuk kelas setelah jam istirahat.
f.
Prestasi di sekolah
menurun drastis.
g.
Sesekali dijumpai
dalam keadaan mabuk, picara pelo (cedal) sempoyongan.
h.
Meninggalkan hobinya
yang dahulu, misal ekstrakurikuler dan olahraga yang dulunya digemari.
i.
Mengeluh karena
keluarga di rumah tidak memberinya kebebasan, menganggap keluarga di rumah
terlalu disiplin, kurang memberi perhatian.
j.
Mulai sering kumpul
dengan anak-anak yang tidak beres dan tidak selevel.
k.
Mudah tersinggung dan
mudah marah
l.
Sering berbohong.
NAPZA
Narkotika,
Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya,.
yang
termasuk Narkotika :
Zat yang
berasal dari tanaman / bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis, yang
dapat menyebabkan penurunan/ perubahan kesadaran, hilang rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan,
diantaranya:
F Tanaman
Papaver Somniverum L
F Opium
F Tanaman
koka
F Tanaman
ganja
F Morfin
F dll
yang
termasuk Psikotropika :
Zat atau obat, baik
alamiah maupun sintesis, bukan narkotika, berkhasiat psikoaktif melalui
pengaruh efektif pada susunan syarat pusat yang menyebabkan perubahan khas pada
aktifitas mental dan perilaku.
Contoh:
F Ekstasi
F Amfetamina,
Methamfetamina metakualon dll
F Amorbarbital,
Flunitrazepam, Kafenia dll
F Barbital,
Bromazepam, Diazepam, Fenobarbital dll.
Yang termasuk Zat aditif lainnya:
Adalah
bukan narkotika/psikotropika. Penggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan.
Contoh :
Alkohol,
lem, aceton, nikotin, ether, kopi.
Dampak penyalahgunaan obat yang paling
merugikan adalah:
a.
Ketergantungan : Keinginan fisik dan
psikologis untuk mendapatkan efek yang
ditimbulkan.
b.
Toleransi : tubuh membutuhkan
dosis yang lebih besar
akibat penggunaan lama
dan terus menerus.
c.
Gejala putus obat : Gejala yang timbul pada
orang ketergantungan di
saat mengurangi atau
menghentikan pemakaiannya.
Dampak
putus obat Narkotika dan Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya:
F Mudah
tersinggung
F banyak
keringat
F Gemetar,
gugup, cemas, depresi, curiga
F Mual
dan muntah
F Diare
F Rasa
lemah dan letih
F Bila
bisa tidur banyak mimpi
F Jantung
berdebar
F Pandangan mata kabur
F Persepsi
menurun
F Berusaha
bunuh diri
F Perilaku
sosial menyimpang.
Dampak
yang timbul dari alat-alat yang digunakan:
Penularan
penyakit HIV/AIDS dan Hepatitis, akibat menggunakan spuit disposable yang tidak
steril dan digunakan bergantian.
Dampak terhadap kehidupan mental emosional
dan perilaku:
Intoksinasi
dari semua zat adiktif menimbulkan perubahan mental emosional dan gangguan
perilaku yang tidak wajar sampai menimbulkan kematian.
Penularan
penyakit seksual karena pengguna narkotika cenderung berperilaku seks bebas.
Pemakaian
ganja yang berat menimbulkan sindrom emosional dan gejala putus obat dari
golongan psikotropika dapat menimbulkan depresi sampai bunuh diri.
Dampak terhadap kehidupan sosial:
Penggunaan
narkotika sangat mengganggu kehidupan bermasyarakat, bekerja dan sekolah.
Prestasi akan menurun drastis lalu dikeluarkan atau dipecat. Pemakaian yang
lama akan menimbulkan toleransi, kebutuhan zat semakin meningkat atau
bertambah, sehingga menimbulkan keracunan dan diakhiri kematian.
Perilaku
kriminal akan selalu muncul akibat tuntutan adiktif yang tidak disertai
kemampuan ekonomi, atau akibat terganggunay emosi, mencuri, merampas milik
orang merupakan tindakan yang sering dilakukan.
Semua
pelanggaran baik norma sosial, hukum karena terjadi kebutuhan akan zat yang
mendesak pada keadaan intoksinasi yang bersangkutan bersifat agresif dan
implusive.
Gangguan Kesehatan yang ditimbulkan akibat
penyalahgunaan NAPZA:
1.
Gangguan Neurologis :
kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi.
2.
Gangguan
kardiovaskuler infeksi akut otot jantung.
3.
Gangguan
dermatologis: abses bekas suntikan, alergi.
4.
Gangguan Pulmoner:
penekanan fungsi pernafasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru,
penggumpalan benda asing yang terhirup.
5.
Gangguan hemopoetik:
Pembentukan sel darah terganggu.
6.
Gangguan
gastrointestinal: mencret, radang lambung dan kelenjar ludah peru, hepatitis,
perlemakan hati, pengerasan dan pengecilan hati.
7.
Gangguan endoktrin:
penurunan fungsi hormone reproduksi (estrogen, progestron, testosterone)
rendahnya kadar gula darah menyebabkan pusing dan badan gemetar.
8.
Gangguan pada traktus
urinarius; infeksi saluran kencing dan ginjal, gagal ginjal.
9.
Gangguan sistem
reproduksi : gangguan fungsi seksual sampai kemandulan, bagi wanita ketidak
aturan menstruasi, cacat bawaan pada janin yang dikandung.
10.
Gangguan pada otot
dan tulang: Peradangan otot akut, penurunan fungsi oto akibat alkohol.
11.
Gangguan Psikiatrik: gangguan jiwa berat,
depresi, tindak kekerasan, percobaan bunuh diri.