Rita tiaswari

Perempuan, 25 tahun

Yogyakarta, Indonesia

Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat.
| ::

Navbar3

Cari Blog Ini

Selasa, 28 Februari 2017

NAPZA (2)

Berkembangnya sistem informasi dan telekomunikasi sangat mendukung dalam kehidupan manusia pada umumnya, tetapi di sisi lain dapat merugikan manusia bila tidak digunakan untuk kepentingan negatif dan tidak bertanggung jawab.
Saat ini peredaran Narkotikan, Psikotropika dan Zat Adiktif (NAPZA) tidak terlepas dari peran serta alat teknologi yang lebih canggih yang mungkin sulit dijangkau oleh orang kebanyakan, sehingga peredaran tersebut sangat sulit dikendalikan dan dideteksi.
Dengan menggunakan alat yang lebih canggih NAPZA dapat masuk ke semua lapisan masyarakat terutama para generasi muda yang menjadi target para mafia atau para pengedar narkotika, sehingga tidak sedikit para generasi muda yang menjadi korban PENYALAHGUNAAN NAPZA, yang pada akhirnya dapat merusak mental generasi muda hingga kematian.

Faktor penyebab penyalahgunaan NAPZA
1.   Faktor Individu/Personal
a.   Adanya kepercayaan bahwa obat dapat mengatasi semua masalah.
b.   Harapan untuk dapat memperoleh kenikmatan dari efek obat yang ada.
c.   Untuk menghilangkan rasa sakit/ ketidaknyamanan.
d.   Tekanan kelompok sebaya agar dapat diterima.
e.   Sebagai pernyataan tidak puas terhadap sistem atau nilai sosial yang berlaku.
f.    Sebagai pernyataan sudah dewasa atau mengikuti zaman.
g.   Ingin coba-coba
h.   Kurang pengawasan dari orang tua.
i.    dll

2.   Faktor Lingkungan
a.   Tempat tinggal berada di lingkungan peredaran atau pemakaina NAPZA.
b.   Bersekolah di tempat atau di lingkungan yang rawan terhadap obat yang sering disalahgunakan.
c.   Bergaul dengan para pengedar dan pemakai.
3.   Faktor Lain
a.   Jumlah dosis obat yang disalah gunakan serta frekuensi pemakaian.
b.   Cara pemakaian (dihisap, ditelan, disuntikkan dll)
c.   Pengalaman, sudah berapa lama pemakaian obat tersebut, sehingga pemakaian menjadi ketagihan.
d.   Kondisi badan pemakai
e.   Suasana lingkungan di mana obat tersebut dipakai.

Perilaku yang dapat dideteksi pada penyalahgunaan NAPZA.
1.   Perilaku di rumah
a.   Membangkang terhadap perintah orang tua.
b.   Jarang berpartisipasi dalam kegiatan keluarga.
c.   Mulai melupakan tanggungjawab rutin di rumah
d.   Sering pulang lewat jam malam, menginap di rumah teman, sering ke disko, mall, pesta.
e.   Pola tidur berubah, banyak tidur siang daripada malam.
2.   Perilaku di sekolah/ di masyarakat
a.   Sering bolos sekolah, tidak disiplin.
b.   Perhatian terhadap lingkungan tidak ada.
c.   Sering kelihatan mengantuk di sekolah.
d.   Sering keluar dari kelas pada waktu jam pelajaran dengan alasan ke kamar mandi.
e.   Sering terlambat masuk kelas setelah jam istirahat.
f.    Prestasi di sekolah menurun drastis.
g.   Sesekali dijumpai dalam keadaan mabuk, picara pelo (cedal) sempoyongan.
h.   Meninggalkan hobinya yang dahulu, misal ekstrakurikuler dan olahraga yang dulunya digemari.
i.    Mengeluh karena keluarga di rumah tidak memberinya kebebasan, menganggap keluarga di rumah terlalu disiplin, kurang memberi perhatian.
j.    Mulai sering kumpul dengan anak-anak yang tidak beres dan tidak selevel.
k.   Mudah tersinggung dan mudah marah
l.    Sering berbohong.
NAPZA
Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya,.
yang termasuk Narkotika :
Zat yang berasal dari tanaman / bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis, yang dapat menyebabkan penurunan/ perubahan kesadaran, hilang rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan, diantaranya:
F  Tanaman Papaver Somniverum L
F  Opium
F  Tanaman koka
F  Tanaman ganja
F  Morfin
F  dll
yang termasuk Psikotropika :
Zat atau obat, baik alamiah maupun sintesis, bukan narkotika, berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh efektif pada susunan syarat pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.
Contoh:
F Ekstasi
F Amfetamina, Methamfetamina metakualon dll
F Amorbarbital, Flunitrazepam, Kafenia dll
F Barbital, Bromazepam, Diazepam, Fenobarbital dll.
Yang termasuk Zat aditif lainnya:
Adalah bukan narkotika/psikotropika. Penggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan.
Contoh :
Alkohol, lem, aceton, nikotin, ether, kopi.
Dampak penyalahgunaan obat yang paling merugikan adalah:
a.   Ketergantungan        : Keinginan fisik dan
                                 psikologis untuk                                                mendapatkan efek yang
                                 ditimbulkan.
b.   Toleransi                  : tubuh membutuhkan
                                 dosis yang lebih besar
                                 akibat penggunaan lama
                                 dan terus menerus.
c.   Gejala putus obat     : Gejala yang timbul pada
                                 orang ketergantungan di
                                 saat mengurangi atau
                                 menghentikan                                                    pemakaiannya.
Dampak putus obat Narkotika dan Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya:
F  Mudah tersinggung
F  banyak keringat
F  Gemetar, gugup, cemas, depresi, curiga
F  Mual dan muntah
F  Diare
F  Rasa lemah dan letih
F  Bila bisa tidur banyak mimpi
F  Jantung berdebar
F  Pandangan mata kabur
F  Persepsi menurun
F  Berusaha bunuh diri
F  Perilaku sosial menyimpang.
Dampak yang timbul dari alat-alat yang digunakan:
Penularan penyakit HIV/AIDS dan Hepatitis, akibat menggunakan spuit disposable yang tidak steril dan digunakan bergantian.
Dampak terhadap kehidupan mental emosional dan perilaku:
Intoksinasi dari semua zat adiktif menimbulkan perubahan mental emosional dan gangguan perilaku yang tidak wajar sampai menimbulkan kematian.
Penularan penyakit seksual karena pengguna narkotika cenderung berperilaku seks bebas.
Pemakaian ganja yang berat menimbulkan sindrom emosional dan gejala putus obat dari golongan psikotropika dapat menimbulkan depresi sampai bunuh diri.
Dampak terhadap kehidupan sosial:
Penggunaan narkotika sangat mengganggu kehidupan bermasyarakat, bekerja dan sekolah. Prestasi akan menurun drastis lalu dikeluarkan atau dipecat. Pemakaian yang lama akan menimbulkan toleransi, kebutuhan zat semakin meningkat atau bertambah, sehingga menimbulkan keracunan dan diakhiri kematian.
Perilaku kriminal akan selalu muncul akibat tuntutan adiktif yang tidak disertai kemampuan ekonomi, atau akibat terganggunay emosi, mencuri, merampas milik orang merupakan tindakan yang sering dilakukan.
Semua pelanggaran baik norma sosial, hukum karena terjadi kebutuhan akan zat yang mendesak pada keadaan intoksinasi yang bersangkutan bersifat agresif dan implusive.
Gangguan Kesehatan yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan NAPZA:
1.   Gangguan Neurologis : kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi.
2.   Gangguan kardiovaskuler infeksi akut otot jantung.
3.   Gangguan dermatologis: abses bekas suntikan, alergi.
4.   Gangguan Pulmoner: penekanan fungsi pernafasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru, penggumpalan benda asing yang terhirup.
5.   Gangguan hemopoetik: Pembentukan sel darah terganggu.
6.   Gangguan gastrointestinal: mencret, radang lambung dan kelenjar ludah peru, hepatitis, perlemakan hati, pengerasan dan pengecilan hati.
7.   Gangguan endoktrin: penurunan fungsi hormone reproduksi (estrogen, progestron, testosterone) rendahnya kadar gula darah menyebabkan pusing dan badan gemetar.
8.   Gangguan pada traktus urinarius; infeksi saluran kencing dan ginjal, gagal ginjal.
9.   Gangguan sistem reproduksi : gangguan fungsi seksual sampai kemandulan, bagi wanita ketidak aturan menstruasi, cacat bawaan pada janin yang dikandung.
10. Gangguan pada otot dan tulang: Peradangan otot akut, penurunan fungsi oto akibat alkohol.

11.  Gangguan Psikiatrik: gangguan jiwa berat, depresi, tindak kekerasan, percobaan bunuh diri. 



Hasil gambar untuk efek pil yarindo

Jumat, 24 Februari 2017

NAPZA

Berkembangnya sistem informasi dan telekomunikasi sangat mendukung dalam kehidupan manusia pada umumnya, tetapi di sisi lain dapat merugikan manusia bila tidak digunakan untuk kepentingan negatif dan tidak bertanggung jawab.
Saat ini peredaran Narkotikan, Psikotropika dan Zat Adiktif (NAPZA) tidak terlepas dari peran serta alat teknologi yang lebih canggih yang mungkin sulit dijangkau oleh orang kebanyakan, sehingga peredaran tersebut sangat sulit dikendalikan dan dideteksi.
Dengan menggunakan alat yang lebih canggih NAPZA dapat masuk ke semua lapisan masyarakat terutama para generasi muda yang menjadi target para mafia atau para pengedar narkotika, sehingga tidak sedikit para generasi muda yang menjadi korban PENYALAHGUNAAN NAPZA, yang pada akhirnya dapat merusak mental generasi muda hingga kematian.

Faktor penyebab penyalahgunaan NAPZA
1.   Faktor Individu/Personal
a.   Adanya kepercayaan bahwa obat dapat mengatasi semua masalah.
b.   Harapan untuk dapat memperoleh kenikmatan dari efek obat yang ada.
c.   Untuk menghilangkan rasa sakit/ ketidaknyamanan.
d.   Tekanan kelompok sebaya agar dapat diterima.
e.   Sebagai pernyataan tidak puas terhadap sistem atau nilai sosial yang berlaku.
f.    Sebagai pernyataan sudah dewasa atau mengikuti zaman.
g.   Ingin coba-coba
h.   Kurang pengawasan dari orang tua.
i.    dll

2.   Faktor Lingkungan
a.   Tempat tinggal berada di lingkungan peredaran atau pemakaina NAPZA.
b.   Bersekolah di tempat atau di lingkungan yang rawan terhadap obat yang sering disalahgunakan.
c.   Bergaul dengan para pengedar dan pemakai.
3.   Faktor Lain
a.   Jumlah dosis obat yang disalah gunakan serta frekuensi pemakaian.
b.   Cara pemakaian (dihisap, ditelan, disuntikkan dll)
c.   Pengalaman, sudah berapa lama pemakaian obat tersebut, sehingga pemakaian menjadi ketagihan.
d.   Kondisi badan pemakai
e.   Suasana lingkungan di mana obat tersebut dipakai.

Perilaku yang dapat dideteksi pada penyalahgunaan NAPZA.
1.   Perilaku di rumah
a.   Membangkang terhadap perintah orang tua.
b.   Jarang berpartisipasi dalam kegiatan keluarga.
c.   Mulai melupakan tanggungjawab rutin di rumah
d.   Sering pulang lewat jam malam, menginap di rumah teman, sering ke disko, mall, pesta.
e.   Pola tidur berubah, banyak tidur siang daripada malam.
2.   Perilaku di sekolah/ di masyarakat
a.   Sering bolos sekolah, tidak disiplin.
b.   Perhatian terhadap lingkungan tidak ada.
c.   Sering kelihatan mengantuk di sekolah.
d.   Sering keluar dari kelas pada waktu jam pelajaran dengan alasan ke kamar mandi.
e.   Sering terlambat masuk kelas setelah jam istirahat.
f.    Prestasi di sekolah menurun drastis.
g.   Sesekali dijumpai dalam keadaan mabuk, picara pelo (cedal) sempoyongan.
h.   Meninggalkan hobinya yang dahulu, misal ekstrakurikuler dan olahraga yang dulunya digemari.
i.    Mengeluh karena keluarga di rumah tidak memberinya kebebasan, menganggap keluarga di rumah terlalu disiplin, kurang memberi perhatian.
j.    Mulai sering kumpul dengan anak-anak yang tidak beres dan tidak selevel.
k.   Mudah tersinggung dan mudah marah
l.    Sering berbohong.
NAPZA
Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya,.
yang termasuk Narkotika :
Zat yang berasal dari tanaman / bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis, yang dapat menyebabkan penurunan/ perubahan kesadaran, hilang rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan, diantaranya:
F  Tanaman Papaver Somniverum L
F  Opium
F  Tanaman koka
F  Tanaman ganja
F  Morfin
F  dll
yang termasuk Psikotropika :
Zat atau obat, baik alamiah maupun sintesis, bukan narkotika, berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh efektif pada susunan syarat pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.
Contoh:
F Ekstasi
F Amfetamina, Methamfetamina metakualon dll
F Amorbarbital, Flunitrazepam, Kafenia dll
F Barbital, Bromazepam, Diazepam, Fenobarbital dll.
Yang termasuk Zat aditif lainnya:
Adalah bukan narkotika/psikotropika. Penggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan.
Contoh :
Alkohol, lem, aceton, nikotin, ether, kopi.
Dampak penyalahgunaan obat yang paling merugikan adalah:
a.   Ketergantungan        : Keinginan fisik dan
                                 psikologis untuk                                                mendapatkan efek yang
                                 ditimbulkan.
b.   Toleransi                  : tubuh membutuhkan
                                 dosis yang lebih besar
                                 akibat penggunaan lama
                                 dan terus menerus.
c.   Gejala putus obat     : Gejala yang timbul pada
                                 orang ketergantungan di
                                 saat mengurangi atau
                                 menghentikan                                                    pemakaiannya.
Dampak putus obat Narkotika dan Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya:
F  Mudah tersinggung
F  banyak keringat
F  Gemetar, gugup, cemas, depresi, curiga
F  Mual dan muntah
F  Diare
F  Rasa lemah dan letih
F  Bila bisa tidur banyak mimpi
F  Jantung berdebar
F  Pandangan mata kabur
F  Persepsi menurun
F  Berusaha bunuh diri
F  Perilaku sosial menyimpang.
Dampak yang timbul dari alat-alat yang digunakan:
Penularan penyakit HIV/AIDS dan Hepatitis, akibat menggunakan spuit disposable yang tidak steril dan digunakan bergantian.
Dampak terhadap kehidupan mental emosional dan perilaku:
Intoksinasi dari semua zat adiktif menimbulkan perubahan mental emosional dan gangguan perilaku yang tidak wajar sampai menimbulkan kematian.
Penularan penyakit seksual karena pengguna narkotika cenderung berperilaku seks bebas.
Pemakaian ganja yang berat menimbulkan sindrom emosional dan gejala putus obat dari golongan psikotropika dapat menimbulkan depresi sampai bunuh diri.
Dampak terhadap kehidupan sosial:
Penggunaan narkotika sangat mengganggu kehidupan bermasyarakat, bekerja dan sekolah. Prestasi akan menurun drastis lalu dikeluarkan atau dipecat. Pemakaian yang lama akan menimbulkan toleransi, kebutuhan zat semakin