Rita tiaswari

Perempuan, 25 tahun

Yogyakarta, Indonesia

Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat.
| ::

Navbar3

Cari Blog Ini

Jumat, 07 Desember 2018

Mengajar dengan Cinta

Ketulusan guru dalam mengajar murid2 akan nampak dari cara mereka memberikan materi dikelas, seperti sore itu saat kujemput buah hatiku dari sekolahnya fullday, dari luar terdengar mereka sedang melaksanakan sholat ashar, dengan bacaan bersama-sama, hatiku serasa adem, disekolah inilah mereka membiasakan diri untuk shiolat,membaca al-qur'an.

Beberapa jam sebelumnya aku juga menemui guru dalam rangka konsultasi program rutin wali kelas untuk membangun komunikasi dengan orangtua, dari pertemuan itu didipatkan informasi tentang aktifitas anak disekolah. Alhamdulillah anakku sudh bisa berinteraksi dengan lingkungan sekolah. Dia sudah tidak lagi bersedih setelah diantar berangkat sekolah.

Masih juga teringat perbincangan santai saya dengan seorang kepala sekolah putri, bicara santai membahas aktifitas masing-masing, mengatakan apa aku sibuk? dan akhirnya kita bicara pada tatatan sosial kehidupan sekarang ini serba kebalik-bail aturan yang seharusnya bisa disederhanakan, nanmun dibukin rumit, sedangkan masalah yang urgen malah dibiarkan. 
Kulihat juga dengan rajinnya dia membersihkan bak sampah sambil mengatakan beginilah, memang jujur saja kulihat betapa sabar dan telatennya guru2 disekolah TK,ataupun SD. faktor anak didik yang memang membutuhkan kesabaran ektra, mengajarkan pembiasaan yang baik dalam keseharian.

tantangan seorang guru dikelas yang lebih tinggi juga komplek,terlebih pada siswa memasuki usia  remaja yang mengalami masa-masa krisis identitas, masa-masa rawan. Mendidik mereka ibaratnya "ngundo layangan" pada suatu ketika kita harus mengulur benang biar mereka bisa bergerak bebas, namun ada kalanya kita perlu menarik mereka dengan kencang jika sudah mulai tidak berada pada jalurnya.

Dizaman sekarang ini yang serba canggih, kewaspadaan diperlukan dalam memantau perilaku anak-anak,kita memang tak bisa memantau mereka dengan terus menerus supaya tidak merasa diawasi namun,disisi lain kita juga tak  bisa membiarkan mereka tanpa pendampingan yang dari orang dewasa. Mereka adalah tunas-tunas bangsa yang akan kita harapkan untuk masa depan,oleh karenanya didiklah mereka dengan cinta,sentuhlah hati mereka.

Kamis, 21 Juni 2018

Liburan

Liburan kali ini benar-benar menyenangkan,hampir satu bulan bisa temani anak berada dirumah.Mengingatkanku dimasa lalu sebagai ibu rumah tangga sehati.Dari urusan masak nyuci baju,beres rumah kukerjakan sendiri,maklumlah anak2 memang masih kecil dan perlu diberi latihan pelan.Disamping itu asisten rumah juga libur cukup lama,krn kesibukan merawat anaknya yang habis khitan yang kemudian juga anak kami sendiri atas permintaan dia,biarlah karena itu sudah menjadi keinginannya.

Selesai sholat Ied,kami tak langsung ke rumah namun pergi ke makam orangtua kami yang telah tiada,menengok ke makam tidak ada salahnya,karena disana kami juga bertemu dengan beberapa tetangga,jadi tidak terlalu sepi lengang,sempat rasa sedih melanda tatkala kita tak lagi bisa merasakan sungkem dengan orangtua,hanya mampu mendoakan dalam setiap hari,semoga mereka selalu dalam rengkuhan Allah disyurga.

Seperti liburan lebaran tahun sebelumnya,kami bersilaturahmi ke tempat saudara suami dan juga saudaraku semua terbagi,bahkan karena kesibukan suamiku yang diberi jatah libur sebentar semua tidak sempat didatangi.Hari pertama dan kedua adalah untuk berhalal bihalal di lingkungan kerabat dekat,tetangga satu kampung ,kakek nenek,bahkan tak jarang kami pulang sampai malam tiba.

Lebaran hal yang paling membuat bahagia anak2 mereka dengan penuh suka cita menerima angpao berupa amplop lebaran/kartu lebaran didalamnya ad uang ,😀begitupula anak2 ku yang berjumlah empat orang.Mbak nabila uangnya dah dipegang sendiri,begitupula dengan mas fafa,sebagian sudah ditabung,berbeda dengan mas luthfi yang masih duduk di kelas 1 uang dititipkan dan disuruh menggitung ibunya,apalagi si kecil afnan yang hanya tau uang sebagaimana mainan,begitulah hal yang merdeka peroleh.

Tidak ada untung maupun rugi atas pemberian itu,karena kita bergantian kami sebelumnya juga telah berbagi dengan beberapa tetangga saudara yang layak menerima shodaqoh dari kami,kami mempersiapkan uang2 baru dr bank untuk persiapkan moment lebaran..Jadi semua adalah saling timbal balik

Minggu, 10 Juni 2018

Kekuatan Doa

Doa..memberi energi positif dalam kehidupan,memberikan efek positif bagi diri,bagai utrisi jiwa

Hari minggu bersama ayah

Siapa ayah bagimu?ayah adalah orang yang memberi warna dalam kehidupan kita.

Rabu, 31 Januari 2018

Dia bukan Dilan.....

Ketika Jiwa menggema,
Menangkap asa dalam jiwa
Melukiskan indah dalam titian nada
Kau datang
Dalam lelahnya hari
Diamnya waktu
Yang tak menentu

Bukan sebuah janji
Bukan pula sebuah kepastian
Bukan sebuah mimpi
Bukan pula sebuah khalayan

Kau
Dan sekeping hari yang mulai senja
Beriring menemani langkahku


Bagaimana rasanya jatuh cinta itu?apakah bagai bunga-bunga yang harum semerbak dipagi hari, segar dan mewangi?? Apakah bagaikan indahnya embun didaun yang dipucuk2daun menghijau.
Seperti itulah hadirmu dalam hari-hari indahmu, indah....sangat. Ketika kau datang membawa pembaharuan dalam hidupku.Entah mulai darimana awalnya, mungkin saat itu senja itu yang tidak dinyana-nyana ketika diskusi menyenangkan, dan akhirnya kegenitanmu yang cukup nakal, dan mengungkapkan kejujuranmu bahwa aku “bening”,banyak godaan, dari teman WA,teman grup, teman sekolah ,teman masa lalu...ah... (bersambung )
selalu begitu....