Bahkan beberapa anak kadang memperolok temannya dengan sebutan yang sudah tidak semestinya dengan julukan yang bersifat memperolok nereka dengan masing masing,dari beberapa laporan bahkan anak merasa sakit hari dengan keadaan ini, terlebih bahan cemoohan yang dijadikan adalah orangtua mereka.
Pada keadaan ini, anak anak tidak mengerti adanya etika pergaulan yang harus dipatuhi oleh mereka,yang merupakan rambu-rambu dalam pergaulan.
Etika pergaulan adalah ketentuan
sopan santun yang dipakai oleh manusia untuk saling bergaul. Etika ini
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan tata susila dan adat istiadat.
Ketentuan sopan santun ini meliputi berbagai segi dan bidang kehidupan kita
sehari-hari dan kadang-kadang suatu hal yang dianggap sopan di suatu daerah
ternyata sangat tidak sopan di daerah lain. Hal ini disebabkan karena perbedaan
dalam kehidupan sehari-hari serta latar belakang perkembangan dari kelompok
masyarakat itu sendiri. Maksud dari pada etika pergaulan ini dikuasai adalah
untuk membuat hubungan kita dengan orang lain lebih baik dan menyenangkan semua
pihak yang kita aja bergaul, maka sangatlah disarankan agar dalam pergaulan
juga mempergunakan perasaan sehingga orang di sekeliling kita akan merasa senang
dalam segala suasana dan keadaan. Etika pergaulan bagi siswa berhubungan dengan
mematuhi peraturan sekkolah dan berperilaku yang baik di lingkungan sekolah
baik dengan teman, guru maupun petugas sekolah lainnya. Dengan demikian
ketertiban di sekolah akan terwujud dan sangat menunjang keberhasilan siswa
dalam belajarnya.
Beberapa etika pergaulan yang
harus kita perhatikan itu adalah sebagai berikut:
1. Penampilan diri
Penampilan diri ini sangat erat kaitannya dengan kepribadian,
oleh sebab itu maka disarankan untuk senantiasa memperhatikan penampilan diri
dan sikap yang dapat diterima oleh semua fihak. beberapa penampilan diri itu
antara lain : senantiasa selalu tampil dengan wajah yang segar, tampillah
dengan pakaian yang bersih dan rapi, hindari bau badan dan bau mulut, rambut
hendaknya ditata dengan rapi. Tidak memakai make-up secara mencolok.
Dengan berpenampilan yang menawan dan penyesuaian diri dengan
kelompok sekeliling kita akan mempermudah pergaulan pada sesama tingkatan
sosial masyarakat. Karena penampilan ini tidak saja mencakup bentuk dan diri
pribadi sendiri akan tetapi perilaku dan tindak tanduk serta tata busana dan
tata wicara mempunyai kaitan erat pula dalam menyempurnakan penampilan ini.
Penampilan yang baik akan memberikan kesan yang sangat dalam pada orang-orang
yang kita hadapi dan akan menimbulkan pula rasa hormat dan sayang sehingga
terbentuklah suatu kepribadian yang khas.
2. Tata busana
Tata
busana merupakan bagian yang penting dalam etiket, karena tata busana ini
mencerminkan kepribadian seseorang, juga merupakan kesan pertama kepada orang
lain yang dijumpai.
Beberapa
yang patut kita perhatikan :
a. Pilihlah
busana yang sesuai dengan suasana dan keadaan, tidak perlu selalu harus
berdasarkan pada mode yang terakhir.
b. Hindari
pemakaian busana yang sudah berbau, krag leher yang sudah menghitam.
c. Pakailah
atribut sekolah dengan lengkap (badge, lokasi, osis) dan baju hendaknya selalu
dimasukkan.
d. Hindari
seragam sekolah dengan dicorat coret ataupun dirobek.
e. Baju dan
celana yang dikenakan hendaknya jelas lipatan setrikanya.
3. Tata Wicara
a. Gunakanlah
Bahasa Indonesia yang baik dan benar pada kegiatan belajar mengajar
b. Apabila
hendak menyapa orang yang lebih tua atau guru, maka selain harus berhenti
sebentar, juga harus membungkukkan badan
c. Tunjukkan
minat untuk mendengarkan dan memberikan perhatian kepada lawan bicara dan
berbicaralah dengan tidak memonopoli seluruh pembicaraan.
d. Bila akan berbicara perhatikan apakah lawan
bicara kita sedang atau tidak tidak bicara, dengan orangtua/ guru gunakan
bahasa yang baik, bila memakai bahasa jawa hendaknya pakai bahasa “kromo
inggil”
e. Mengucapkan
salam, sapa dan senyum kepada teman/guru. karyawan sekolah.
Perlu kiranya diketahui bahwa dalam bergaul
tidak semua orang harus dijadikan kawan. Oleh sebab itu kawan yang dipilih
hendaknya mereka yangmemiliki sifat-sifat yang dapat dijadikan kawan, yaitu
antara lain:
1. Orang yang
berakal sehat/ baik
2. Orang yang
berbudi pekerti luhur
3. Orang yang
bukan golongan fisik (suka merusak) dan bukan orang yang bersifat munafik.
Untuk mempunyai teman yang baik dan untuk
dapat menjadi teman yang baik ada beberapa syarat yang perlu diperhatikan.
Syarat tersebut adalah :
§ Keikhlasan
Maksudnya
jujur terhadap kawan dan diri sendiri, melaksanakan dengan cara wajar tidak
pura-pura.
§ Kesetiaan
Seorang
kawan yang setia, apabila kita dalam kesulitan/kesusahan selalu setiap saat
sesdia mengulurkan bantuan.
§ Harus dapat dipercaya
Maksudnya
harus dapat memegang rahasia, menepati janji dan waktu, saran dan pendapat
tidak untuk menjerumuskan teman.
Selain
hal di atas, di dalam bergaul dengan teman perlu memperhatikan adab-adab
bergaul antara lain:
1. hendaknya
seorang jangan merasa dirinya lebih dari orang lain
2. Hendaknya
masing-masing menyadari dan menempatkan dirinya pada posisinya sendiri.
3. Hendaknya
saling menghargai, menghormati menurut posisinya.
4. Hendaknya
saling tolong menolong dalam kebaikan.
5. Hendaknya
bertutur kata yang baik, tidak menyinggung perasaan teman
6. Suka
meminta maaf dan memaafkan bila berbuat salah/ orang lain berbuat salah.
7. Hendaknya
tidak suka mengatakan hal yang buruk kepada teman, misal : mencela, memfitnah
dan sebagainya.